Beberapa guru yang mencoba naik ke lantai atas pernah terperosok karena kayu yang diinjak patah.
Dari luar, kondisi lantai atas kelihatan reot. Kayu-kayu patah dan lepas.
Baca: Model Cantik Ini Meninggal Secara Mengejutkan
Bahkan, beberapa ada yang disambung menggunakan tali plastik.
Begitulah kondisi bangunan tua buatan tahun 1880 di SMPN 32 di Jalan Perniagaan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Oleh pihak sekolah, bangunan itu kini hanya dipakai untuk siswa menunaikan salat.
Selain itu, salah satu ruangan di bagian depan dipakai untuk ruang pramuka.
Saat hujan, siswa yang Salat mesti bergeser ke bagian tengah ruangan.
Sebab, sisinya bocor dan air bercucuran dari atas. Mengalir mengikuti tembok.
"Kalau sudah hujan, ya siswa tak lagi Salat disitu. Orang bocor begitu," kata Kepala Tata Usaha SMPN 32 Jakarta, Heri Sidik, ketika ditemui Wartakotalive.com di ruang kerjanya, Kamis (5/1/2017) sore.
Heri juga menyebut bahwa lahan SMPN 32 Jakarta pun kini sudah miring ke sisi utara.
Tanah di sisi utara amblas akibat banjir yang kerap menggenang di tahun-tahun sebelum Kali Krukut di depan sekolah dinormalisasi.
"Miringnya itu kelihatan dari air di got di sekolah ini. Ketika hujan dan air got terisi, semestinya air mengalir ke sisi selatan got. Sebab saluran untuk buangan air ada di sisi selatan. Tapi ini justru mengalir ke sisi utara dan akhirnya tergenang. Tak mengalir airnya ini," ucap Heri.
Miringnya sekolah di sisi utara pun kelihatan dari kondisi lapangan basket di sekolah itu.