News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

Polisi Terima Laporan Seseorang Mirip Terduga Pelaku Penyerangan Novel Baswedan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Novel Baswedan, saat berbincang dengan awak media dikediamannya di daerah Kalapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menerima laporan warga yang anggota keluarganya mirip dengan sketsa wajah terduga pelaku teror terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menerangkan, laporan diterima dari seorang perempuan berinisial VV.

Baca: Polisi: Boleh Kok Berjalan Sambil Mendengarkan Musik

VV kaget, saat melihat sketsa diduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Foto itu dilihat VV di akun Facebook Ditkrimum dan Ditkrimsus Polda Metro Jaya.

Menurut VV, ciri-ciri diduga pelaku mirip dengan adiknya berinisial A.

"Kok mirip adik saya," ujar Argo meniru laporan dari VV di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Baca: Polisi Periksa Lima Saksi Kasus Pengrusakan Mobil oleh Pengemudi Ojek Daring

VV pun melaporkan kepada pihak kepolisian.

Menurut saksi adiknya yang tinggal di Sumatera sempat dikejar-kejar orang tak dikenal.

"Yang melapor itu menyatakan adiknya dikejar-kejar orang, itu saja intinya," ujar Argo.

Baca: KPK Perpanjang Masa Penahanan Bupati Subang

Komunikasi melalui pesan di FB itu juga tak dilanjutkan VV.

"Saat itu komunikasi kami terputus," ujarnya.

Novel diserang oleh dua orang tidak dikenal seusai melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.

Baca: Gaya Menembak Baasyir di RSCM

Sudah lebih dari 300 hari, polisi belum menangkap pelaku penyerangan. Sementara Novel, dijadwalkan akan kembali ke Indonesia, besok.

Dalam kasus ini, polisi telah melakukan empat kali olah tempat kejadian perkara, memeriksa lebih dari 60 saksi, 50 rekaman CCTV, dan 100 toko kimia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini