Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUN-VIDEO.COM - Tempe oleh sebagian orang dianggap sebagai makanan kalangan menengah ke bawah. Bahan bakunya, kedelai, diimpor dari luar negeri, salah satunya dari Amerika Serikat (AS).
Handoko, pengurus Primer Koperasi Produksi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti), mengatakan mayoritas tempe yang diproduksi di tanah air memang menggunakan kedelai impor dari AS.
"Jadi, siapa bilang tempe makanan kampung? Orang bahan dasarnya saja kita impor dari Amerika," ujar Handoko kepada TribunJakarta.com di perkampungan tempe, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (15/3/2018).
Handoko menyebut pedagang terpaksa mengimpor kedelai karena persediaan di tanah air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan para perajin tempe.
Kebutuhan akan kedelai di tanah air mencapai 2,9 juta ton setiap tahunnya.
"Petani kita itu enggan tanam kedelai karena dianggapnya rugi. Mendingan mereka tanam padi atau jagung," ungkap Handoko.
Handoko berharap pemerintah segera merealisasikan swasembada kedelai di tanah air.
"Selagi belum bisa menyediakan stok yang cukup, ya impor kedelai ini jangan dihentikan dulu," ucap Handoko.
Simak videonya di atas. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com berjudul Kedelai Diimpor dari Amerika, Salah Besar Tempe Dianggap Makanan Kampung
Baca: Tangis dan Amarah Korban First Travel di Persidangan
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
TONTON JUGA: