Diseret ke Jurang
Sepengetahuan Echa, sebelum ke Kamboja, ibunya juga pernah diajak oleh Bilal ke Bandung, Bali, dan Jawa Timur.
Di tempat-tempat tersebut ibunya juga mendapat kekerasan dari Bilal.
Di Jawa Timur ibunya pernah disekap di kamar mandi dan disiram dengan air dingin terus-menurus oleh Bilal.
Di Bandung, ibunya juga pernah diseret untuk dijerumuskan ke jurang.
"Pernah waktu di Bandung ada saksinya, RW situ dateng, katanya mamah saya diseret malem-malem mau diceburin ke jurang," ungkap Echa sambil memukul-mukul kumpulan dokumen milik Bilal yang ada di depannya.
Baca: Polri Tak Heran Kapolda NTB Lolos Tiga Besar Calon Deputi Penindakan KPK
Setelah keduanya memutuskan menikah pada tahun 2015 di Rutan Salemba, kekerasan yang dilakukan oleh Bilal semakin intens terjadi, tidak terkecuali di tempat umum.
Enen juga pernah diseret-seret di jalan di kawasan Blok M.
"Ada juga yang ngeliat dia lagi di Blok M, mamah saya lagi diseret-seret katanya," ujar Maulida.
Melihat kekerasan yang dialami ibunya, Maulida bahkan mengira Billa memiliki kepribadian ganda dalam dirinya.
"Mamah saya cerita sama saya, dia suka ngomong sendiri, ngomong kayak percakapan dengan diri sendiri," ujar Maulida.
Tak hanya itu, lanjut Echa, ibundanya pernah dipukuli hingga berdarah-darah ketika tengah melaksanakan ibadah salat di rumah.
Perilaku kasar itu membuat dagu Enen sobek dan berdarah.
"Ibu saya itu lagi salat aja dipukulin sampe beradarah-darah, ke mukena itu darahnya," kata Echa sambil menunjukkan foto ketika ibunya harus menerima perawatan di sebuah klinik tersebut.