Laporan Reporter Warta Kota, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tertimbun tanah lebih dari 12 jam, Tarno (42), pekerja galian di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya berhasil dievakuasi, Rabu (2/5) dini hari sekitar pukul 04.50 WIB.
Namun Tarno sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Ia terkubur longsoran tanah galian yang sedang dikerjakan pada Selasa (1/5/2018) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
"Setelah tim evakuasi bekerja sejak kemarin, akhirnya pada hari Rabu sekitar pukul 04.50 WIB, korban yang tertimbun berhasil ditemukan, namun dalam keadaan meninggal dunia," kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar, Rabu (2/5/2018).
Dikatakan Rachmat, proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan sejumlah petugas mulai dari Polisi, Damkar, Basarnas, PMI, hingga satu unit alat berat.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk divisum. Sedangkan petugas langsung memasang garis Polisi di lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Kami sedang memeriksa beberapa saksi seperti mandor dan tiga orang pekerja di lokasi untuk mengetahui penyebab kejadian tersebut," ujar Rachmat.
Seperti diberitakan (Warta Kota, 2/5), seorang pekerja bernama Tarno (42) tertimbun tanah lubang galian gorong-gorong di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Selasa (1/5/2018).
Korban bersama rekan-rekannya sesama pekerja dari PT Bone Mitra Abadi sedang menggali lubang saluran untuk pemasangan jaringan pipa air bersih PAM Jaya.
Saat Tarno sedang bekerja di dalam saluran bawah tanah yang berada di kedalaman 4 meter dari jalan raya, tiba-tiba terjadi longsor dari dinding galian.
Korban yang berada di dalam lubang akhirnya terjebak dan tertimbun.
Baca: Jangan Bercanda Soal Bom! Pesawat Lion Air Ini Delay di Cengkareng Sampai 2 Jam
Baca: Suzuki Bukukan Pesanan 1.411 Unit Mobil, All New Ertiga Mendominasi