Tiga orang rekan Tarno yang saat kejadian juga tengah bekerja bersama korban, berhasil menyelamatkan diri. Ketiganya adalah Iyan (18), Sarju (46) dan Jai (28).
Bikin lubang baru
Menurut Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Satriadi Gunawan, pihaknya mengerahkan sebanyak 30 orang petugas dan lima mobil unit pendukung.
Karena evakuasi dilakukan sepanjang malam, dikerahkan juga peralatan lampu sorot ke lokasi kejadian.
Proses evakuasi butuh semalam suntuk karena lokasi yang sulit dijangkau oleh petugas. Posisi korban terkubur di dalam tanah dengan kedalaman 4 meter dari permukaan.
Ditambah lagi jarak antara akses masuk (lubang masuk) ke lokasi kejadian sekitar 6 meter.
"Jarak dari tempat masuk ke lokasi ada enam meter. Kalau lubang masuk ada di trotoar, maka korban ada di bawah jalan raya. Jadi kami bikin lubang kedua yang baru di dekat jalan raya," ungkap Satriadi, Rabu (2/5).
Satriadi menceritakan, anggotanya kesulitan menyelamatkan korban karena lubang masuk para pekerja sudah tertutup tanah.
Alhasil, dengan berdasarkan keterangan pekerja yang selamat, petugas memutar otak untuk membuka akses baru.
"Jadi dari informasi ketiga pekerja, baru kita bikin lubang baru. Tapi kita butuh waktu karena tebal coran jalan ada satu meter, dan kedalaman ada empat meter," katanya.
Sembari menunggu alat berat ekskavator, petugas sempat membuka akses baru yang kemudian ditutup pelat baja dengan teknik manual.
Kondisi itu tentu saja memberikan konsekuensi membutuhkan waktu lama.
"Diameter dinding lubang masuk ada sekitar 80-100 cm, jadi itu sambungan untuk nyambung yang sudah ada dari lobang jalan. Longsor tanah bukan cuma di pintu masuk tapi di sepanjang enam meter itu," katanya.
Satriadi menduga musibah itu terjadi akibat jalan yang sering dilalui kendaraan berat hingga membuat lubang galian yang ada di bawahnya bergetar dan ambles.