Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggapi wacana boikot Asian Games dari para pengemudi ojek daring yang ingin berunjuk rasa turun ke jalan. Anies akan panggil pihak pengelola.
Selain menindaklanjuti ancaman tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ingin menuntaskan permasalahan kemacetan yang sering ditimbulkan oleh pengemudi ojek daring itu.
Anies menyadari banyaknya pengemudi ojek yang "ngetem" disembarang tempat, berkontribusi besar terhadap kemacetan.
"Karena mereka secara pribadi satu persatu menjemput. Karena jumlahnya banyak, malah menimbulkan masalah," ujar Anies di kawasan Jalan Jend Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018).
Dinas Perhubungan DKI, kata Anies, telah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak pengelola membicarakan permasalahan tersebut. Tak kunjung menemui titik temu, kali ini Anies akan panggil langsung pihak pengelola.
Langkah pemanggilan tersebut demi memberi imbauan bagi pengelola ojek daring untuk bertanggung jawab memikirkan lokasi-lokasi transit dan penjemputan bagi para pengemudinya.
"Anda harus mulai siapkan, pikirkan tempat-tempat untuk transit, untuk penjemputan. Karena kalau seperti ini terus akan menimbulkan masalah terus. Nanti kita panggilin (pengelola) semuanya," ungkap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, bila dalam satu waktu gedung perkantoran yang berisi puluhan bahkan ratusan orang menggunakan jasa ojek daring, akan menimbulkan kemacetan di kawasan tersebut.
"Kalau gedung-gedung sekali minta (order) bisa puluhan orang, dan kemacetan yang dimunculkan akibat itu besar. Saya ajak mereka untuk ikut tanggung jawab," ujarnya.
Gubernur DKI itu mengajak pihak ojek daring berperan serta membantu mengurangi kemacetan di Ibukota.
"Saya mengimbau juga kepada pengelola ojek online, bantu warga DKI agar tidak dimacetkan oleh para pengemudi," sebut Anies.