Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MRT Jakarta adakan konferensi pers membahas perkembangan terbaru MRT Jakarta.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan hingga Juli 2018 progres pengerjaan MRT mencapai 95,33%, progres depo elevated 93,41%, dan progres underground section 97,26%.
"Ini hot from the oven baru diambil tadi pagi, per 25 Juli. Progres kita 95,33%, 93,41% itu progres depo elevated section dan 97,26% ini adalah progres underground section," ujar William di Kantor MRT Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Dirinya mengklaim hingga hari ini progres pengerjaan MRT masih sesuai dengan jadwal dan untuk kedepannya masih ada waktu hingga terealisasi pada Maret 2019.
Dirinya pun menjelaskan berbagai pekerjaan rumah MRT Jakarta hingga target Maret 2019 terpenuhi.
"9 Agustus 2018, kita akan memulai tes integrasi persinyalan di jalur utama menggunakan kereta pertama. Jadi sinyal itu akan di cek menggunakan kereta pertama MRT jakarta," ujar William
Kemudian, William menjelaskan pada 10 September 2018 MRT Jakarta akan memulai tes uji pergerakan kereta dynamic test di jalur utama.
Selanjutnya pada 12 November 2018, MRT Jakarta akan memulai uji coba operasi sistem perkereta apian secara terintegrasi oleh kontraktor.
"Kemudian pada 8 Desember 2018, MRT Jakarta akan mulai ujicoba kereta kedua sampai kereta ke-16 di jalur utama. Karena kereta kita rangkaian ke-3 sampai ke-6 akan datang di pertengahan agustus," ujarnya.
Berikutnya pada 15 Februari 2019, MRT Jakarta akan mulai uji coba operasi sistem perkereta apian, uji coba tersebut akan dilakukan secara full trial run sehingga pada Maret 2019 MRT Jakarta bisa beroperasi secara komersil.
William juga menjelaskan, hingga saat ini MRT Jakarta sudah mempunyai 2 rangkaian atas 6 kereta, dan 24 kereta berikutnya akan datang pada pertengahan bulan Agustus.
Selain itu untuk rolling stok, William mengatakan progres pemasangan track work sudah selesai secara keseluruhan sehingga memungkinkan untuk dilakukan partial signaling test.