News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asian Games 2018

Mediasi "Deadlock", Ojek Online Akan Tetap Demo Saat Pembukaan Asian Games

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan driver ojek daring atau online melakukan aksi demonstrasi didepan Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018). Para demonstran menuntuk tiga aspek diantaranya adalah pertama, pengakuan legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, Kedua, penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp3.000-Rp4.000 per kilometer, dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi agar tarif penumpang tetap murah dan terjangkau, Ketiga, perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengemudi ojek online mengancam tetap melakukan aksi demo saat pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang.

Anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, demo tetap dilakukan karena mediasi antara pengemudi dan aplikator ojek online, Go-Jek dan Grab, berakhir deadlock atau tak ada titik temu penyelesaian.

"Sementara ini kami masih akan melakukan aksi 188," ujar Igun saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/8/2018).

Mediasi difasilitasi oleh Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya pada Jumat (3/8/2018) pukul 16.00-19.30 WIB di ruang rapat utama Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya.

Baca: Driver Ojek Online Ambiya Yudha Sempat Terlibat Perkelahian Sebelum Ditemukan Kritis

Dari hasil mediasi tersebut, Igun mengatakan, manajemen Go-Jek akan berdiskusi terlebih dahulu terkait tuntutan Garda untuk mengembalikan standar tarif pengemudi menjadi Rp 3.000 per kilometer.

"Manajemen Go-Jek minta waktu untuk memutuskan untuk menaikkan tarif dasar per kilometer atau enggak," tambah Igun.

Sebaliknya, Igun mengatakan, manajemen Grab menolak tuntutan yang diajukan Garda. "Manajemen Grab menolak tuntutan kami. Seakan-akan mereka mendorong kami untuk tetap demo pada pembukaan Asian Games 2018. Mereka tidak kooperatif," kata Igun.

Igun menegaskan, pihaknya terbuka untuk melakukan komunikasi dengan siapa pun terkait rencana aksi 188. "Mediasi dan komunikasi terbuka bagi kami, namun belum ada kabar mediasi kembali," ungkap Igun.

Sebelumnya, pengemudi ojek online berencana menggelar demonstrasi saat pembukaan Asian Games 2018. Demo tersebut rencananya mengusung tuntutan kenaikan tarif dasar per kilometer, dan meminta pemerintah untuk segera menerbitkan payung hukum bagi ojek online.

Polri telah meminta semua pengemudi ojek online tak mengedepankan kepentingan kelompok dan pribadi.

"Ini (Asian Games) adalah perhelatan akbar menjaga nama baik bangsa dan negara," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen (Pol) M Iqbal di Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mediasi "Deadlock", Ojek "Online" Akan Tetap Demo Saat Pembukaan Asian Games"
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini