TRIBUNNEWS.COM, SIGI - Tim Tanggap DKI Jakarta kembali melanjutkan program pemulihan kepada warga terdampak gempa di Dusun II, Desa Soulowe, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (16/10/2018) pagi.
Selain melakukan proses trauma healing kepada anak-anak melalui beragam permainan, para orang tua juga diberikan edukasi tentang tindakan medis ringan dan darurat kepada korban terdampak gempa sebelum dilanjutkan ke tindakan operasi di rumah sakit.
Edukasi tersebut diberikan langsung oleh Petugas Medis dari BPBD DKI, Adi Setio Purno kepada warga, khususnya para lansia.
“Untuk kedaruratan, warga bisa menggunakan alat sederhana di sekitarnya, baik untuk menahan pendarahan, patah tulang, dan sebagainya. Gunanya agar tidak bertambah kematian, karena biasanya dalam kondisi darurat medis tidak cepat hadir jadi warga bisa lakukan secara mandiri dulu untuk menangani luka,” jelas Adi, yang sehari-hari rajin melakukan edukasi kepada warga di beberapa titik di Jakarta ini.
Baca: Kisah Rio, Bocah Korban Gempa Palu yang Ditemukan Masih Bernafas di Dalam Kubangan Lumpur
Beberapa alat yang bisa untuk dipakai untuk ambil tindakan medis adalah karton, pelepah pisang, pembalut wanita, kayu ranting, hingga pempers.
“Yang penting bersih, ambil alat sederhana di sekitar kita. Ini mudah dilakukan, bapak ibu bisa praktekkan sendiri di rumahnya,” jelas Adi sambil memberikan contoh simulasi menutup luka dengan sarung kepada warga.
Selain memberikan pelatihan darurat medis, Tim Tanggap DKI Jakarta juga melakukan trauma healing kepada anak-anak melalui beragam permainan.
Seperti, bermain puzzle, tepuk anak sholeh, menyanyi ‘aku sayang ibu’, dan sebagainya.
Tidak lupa, untuk memenuhi aspek logistik, Tim Tanggap Ibukota juga memberikan bantuan sembako, selimut, tenda, hingga sarung kepada warga di dusun tersebut.
Tidak hanya di Desa Soulowe, pendistribusian logistik juga dilakulan di Desa Baliase dan Kabupaten Donggala, Palu, dengan melibatkan pemerintahan desa setempat.