Saat melakukan pembayaran uang muka sebesar RP 400 ribu, HS tidak meninggalkan identitas dirinya. Namun, hanya memberikan nomor telepon yang dapat dihubungi.
Usai mengetahui bahwa nomor tersebut aktif, polisi akhirnya meminta Alif untuk tidak melanjutkan dan menelusuri nomor tersebut.
"Setelah itu, saya sudah tidak tahu lagi. Itu urusan polisi," tukasnya.
Jari HS Terluka
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan terdapat luka pada telunjuk tangan HS. HS merupakan pria yang diduga membunuh satu keluarga di Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (13/11/2018) lalu.
Dirinya sempat berobat ke klinik di dekat kosannya di Cikarang di hari saat seluruh keluarga Diperum Nainggolan dibunuh.
"Yang bersangkutan kemudian pada jam 5 pagi berobat ke klinik. Di dekat kos-kosannya disana di Cikarang sekitar 500 meter dari kos untuk obati jari," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Baca: Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Berinisial HS Ternyata adalah Pengangguran
Ketika ditanya oleh perawat, HS mengaku hanya karena terjatuh. Dirinya tidak menyebutkan bahwa dirinya telah melakukan sesuatu. "Ditanya perawat mengaku ke perawat jatuh," jelas Argo.
HS diamankan oleh pihak kepolisian di kaki Gunung Guntur usai mendapatkan laporan dari masyarakat. "Sampai di Garut kita mendapatkan HS ada di kaki gunung Guntur. Di sana dia berada di suatu rumah atau saung," imbuh Argo.
Kepada petugas, HS mengaku hendak naik gunung. Polisi lalu melakukan penggeledahan terhadap barang yang dibawa oleh HS. "Setelah kita Geledah ada kunci mobil merek Nissan kemudian ada handphone. Lalu ada uang Rp 4 juta disana," jelasnya .
Kemudian pihak kepolisian langsung membawa HS ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa HS merupakan pengangguran yang masih memiliki hubungan saudara dengan korban Maya Ambarita.
Seperti diketahui, sebanyak empat orang ditemukan tidak bernyawa dalam kediamannya di kawasan Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018 pagi tadi. Mereka diduga korban pembunuhan.
Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya. Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).