Sebelum peristiwa itu, Salim mengaku masih sering belanja rokok di warung Diperum.
Menurut dia, sosok HS merupakan pribadi yang biasa saja, tidak terlalu menonjol di lingkungan tempat dia tinggal.
"Biasa aja sih, ketemu kalau saya belanja di warungnya aja beli rokok, kalau Diperum memang lebih aktif ya, dia juga suka ngobrol sama tetagga sekitarnya, istrinya jugakan sering bergaul juga," jelas dia.
Salim terkahir melihat Haris, Minggu (11/11/2018).
Saat itu dia melihat satu keluarga Diperum bersama Haris hendak pergi ke gereja untuk ibadah minggu.
"Kayaknya mau berangkat bareng tuh (sama keluarga Diperum), soalnya kan pake mobil, sudah pada rapih semua 5 orang itu," jelas dia.
Haris Simamora ditangkap polisi pada Rabu (14/11/2018), di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.
Sejauh ini Haris masih diperiksa pihak kepolisian, belum jelas motif di balik aksi sadis tersangka.
Tersangka sendiri diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan istri Diperum Nainggolan, Maya Boru Ambarita.
Kasus pembunuhan satu keluarga Diperum Nainggolan terjadi di rumahnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa pagi lalu.
Diperum ditemukan tewas bersama sang istri Maya Boru Ambarita (37) di ruang televisi rumahnya.
Kedua anak mereka, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), juga ditemukan tidak bernyawa di kamar tidur mereka.
Luka akibat benda tumpul hingga bercak darah ditemukan di tubuh korban.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Selama Ikut Mengelola Toko Sanjaya, Tersangka Pembunuh Satu Keluarga Dikenal Kurang Bergaul