TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haris Simamora, terduga pelaku pembunuhan Diperum Nainggolan sekeluarga di Bekasi menuju terminal untuk pergi ke Gunung Guntur usai memarkirkan mobil jenis SUV yang diambil dari tempat tinggal Diperum Nainggolan di rumah kontrakan di Cikarang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan Haris Simamora menaiki bus untuk langsung menuju Garut.
"Setelah di Cikarang, dia naik bus untuk ke Gunung Guntur. Dia memang biasa menenangkan diri dan naik gunung," kata Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Sampai di suatu saung yang berada di kaki Gunung Guntur, saat ia sedang tidur, polisi menahan Haris untuk dimintai keterangan dan kunci mobil Nissan Xtrail berwarna silver yang dititipkan di kontrakan.
"Sedang tidur untuk persiapan naik gunung," lanjutnya.
Meski sempat mengelak bahwa dia merupakan pembunuh keluarga Diperum Nainggolan, Haris yang masih memiliki hubungan keluarga dengan istri Diperum, akhirnya mengakui perbuatannya.
Baca: Diperum Nainggolan Ternyata Sudah 5 Tahun Tak Pulang ke Samosir
Motifnya, setiap kali Haris datang ke rumah itu, hinaan dan perlakuan tidak menyenangkan selalu didapatkan.
Hingga, kaki Diperum berada di tubuhnya hanya untuk membangunkannya dari istirahat.
"Dari keterangan yang bersangkutan, dia sering dibangunkan pakai kaki," tutur Argo.
Rumah yang berlokasi di Pondok Melati, Bekasi itu, bukanlah tempat asing baginya.
Sebelum digantikan oleh Diperum, Haris lah yang menjaga kos-kosan 24 pintu tersebut.
Namun, tempatnya digantikan oleh Diperum. Setidaknya, satu bulan sekali Haris Simamora pasti main ke rumah tersebut.
Selasa (13/11/2018) malam, dia datang karena diajak untuk membeli pakaian Natal oleh Diperum Nainggolan, atau warga sekitar menyapa sebagai Bang Golan.
Setelah berbincang selama dua jam lamanya, tepatnya pukul 23.00 WIB, Haris masuk ke dalam gudang yang berada di bagian belakang rumah.