TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sanksi berat kini diberikan kepada para penumpang KRL Commuterline yang duduk di kursi prioritas, tetapi tak mau berdiri saat ada orang-orang kategori penumpang prioritas tak dapat duduk.
Ya, untuk para pejuang commuterline (KRL) pasti sudah tidak asing lagi kegunaan kursi prioritas di setiap gerbong kereta, tetapi mengapa masih saja ada yang pura-pura tidak tahu?
PT Kereta Commuter Indonesia menyiapkan kursi prioritas yang memang dikhususkan untuk penyandang disabilitas, lanjut usia, ibu hamil, dan ibu yang membawa anaknya di ujung depan dan belakang setiap gerbong.
PT. KCI sudah memberikan penanda yang seharusnya pengguna bisa melihat aturan tersebut, tetapi masih saja banyak penumpang KRL yang tidak peduli dan tetap diduduki oleh orang yang tidak semestinya.
Upaya yang dilakukan oleh pihak PT. KCI jika menemukan penumpang yang tidak memberikan kursi prioritas kepada yang membutuhkan akan ditindaklanjuti, yaitu dengan menurunkan penumpang yang tidak taat aturan tersebut di stasiun terdekat.
“penumpang yang tidak taat termasuk tidak memberikan tempat duduk prioritas kepada penumpang yang lebih membutuhkan akan segera diturunkan di stasiun terdekat,” Ungkap Panji (31), petugas yang sedang melakukan pengecekan stasiun, Senin (19/11/2018).
Selain upaya dari petugas, sebenarnya penumpang juga seharusnya memiliki inisiatif sendiri agar menaati aturan untuk tidak duduk di kursi prioritas, karena masih banyak kursi lain yang diperuntukan untuk penumpang umum.
Karena sudah banyak kasus mengenai hal ini, perlu adanya tindakan dan sanksi lebih tegas lagi dari PT. KCI untuk tidak terjadi lagi kasus yang bisa dikatakan pelecehan kepada kaum tertentu. (Brenda Eka Kristiana/PKL3)