TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, ada luka bekas lilitan tali di leher wanita berinsial CLP saat jenazahnya ditemukan di kamar kos di Mampang Prapatan, Tegal Parang, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018) kemarin.
"Ada tali yang menjerat di leher. Ini kami sedang dalami juga apakah itu salah satu penyebab sehingga (yang) bersangkutan itu dicekik dengan tali itu atau seperti apa nanti," kata Indra di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu.
Ia mengatakan, di dalam kamar kos CLP yang berprofesi sebagai pemandu lagu di sebuah tempat karaoke ini, juga ditemukan seutas tali.
Diduga tali tersebut yang digunakan untuk melilit leher korban. Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi tim forensik untuk memastikan penyebab tewasnya CLP.
"Di situ (tali ditemukan di kamar). Nanti kami akan lihat hasil temuan apa saja di situ termasuk hasil autopsi forensik diberikan kepada kami," ujar Indra.
Baca: Kapolres: Hercules Komandani Aksi Penyerangan Komplek Ruko di Kalideres
Dua tersangka pelaku dalam kasus itu, yaitu YAP (24) dan R (17), telah ditangkap polisi di daerah Merangin, Jambi, Selasa sore.
Keduanya lari dari Jakarta untuk menghindari kejaran polisi. Dari pemeriksaan sementara, CLP dibunuh karena permasalahan uang tip dengan R. Keduanya bekerja di sebuah tempat karaoke di Jakarta Selatan.
Baca: Tujuh Fakta Kasus Pembunuhan Iin Puspita, Pemandu Lagu di Karaoke yang Mayatnya Disimpan di Lemari
Selain tali, polisi menemukan palu di kamar indekos CLP. Diduga para pelaku menggunakan palu tersebut untuk membunuh CLP. Dugaan itu diperkuat bentuk luka di kepala CLP yang disebut sebagai akibat benda tumpul.
Laporan: Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Ada Bekas Lilitan di Leher Korban Pembunuhan di Mampang
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Saat Jenazahnya Ditemukan, Ada Bekas Lilitan di Leher Pemandu Lagu Ini, http://wartakota.tribunnews.com/2018/11/22/saat-jenazahnya-ditemukan-ada-bekas-lilitan-di-leher-pemandu-lagu-ini.
Editor: Fred Mahatma TIS