TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah PT Pembangunan Jaya Ancol menutup bagian dada tiga patung Putri Duyung dengan kain menimbulkan kontroversi dan dianggap menutup akses publik untuk menikmati karya seni.
Namun pihak Ancol sendiri menyatakan langkah itu dilakukan secara internal karena tujuan taman hiburan itu adalah untuk keluarga.
Dalam dua pekan ini, patung Putri Duyung itu menjadi perbincangan di media sosial, setelah pihak Ancol menutup bagian dada patung itu dengan kain tambahan berwarna kuning keemasan.
PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan langkah itu sebagai kebijakan manajemen sebagai proses 'memberikan kenyamanan pengunjung dengan konsep keluarga'.
Baca: Viral Patung Putri Duyung di Ancol Pakai Kemben, Ini Penjelasan Manajemen
Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari mengatakan menutup kain pada bagian dada patung Putri Duyung tidak ada tekanan dari mana pun.
"Ini benar-benar murni kesepakatan dari manajemen, dan memang tidak ada dorongan atau tekanan dari mana pun," kata Rika Lestari, saat dihubungi Muhammad Irham untuk BBC News Indonesia, Selasa (26/03).
Rika menambahkan patung Putri Duyung sudah ada sejak lama. Menurutnya, Ancol memiliki tiga patung Putri Duyung di dalam kawasan wisatanya.
Tapi diakuinya kebijakan menutup patung Putri Duyung, baru dilakukan belakangan ini.
"Tetapi kami lagi-lagi, untuk kenyamanan. Dan ini proses kami untuk lebih baik lagi," ujarnya.
Kata Rika, sejauh ini belum ada rencana untuk memindahkan atau menghancurkan patung Putri Duyung tersebut meski mendapat sorotan pro kontra di masyarakat.
Ia juga mengklaim dengan kebijakan 'menutup' patung Putri Duyung, tidak akan menurunkan kualitas layanan Ancol.
"Dengan adanya ditutupi itu, tidak menurunkan pelayanan kami, tidak menurunkan fasilitas-fasilitas yang kami sajikan," katanya.
PT Pembangunan Jaya Ancol juga tengah mengembangkan fasilitas tambahan bagi pengunjung, antara lain Masjid Terapung, dan Kampung Nusa atau Dunia Kartun.
"Seperti kayak Dufan sudah ada indoor play ground. Jadi, Dufan ini bukan hanya untuk remaja, tapi juga untuk anak-anak. Karena kami sangat paham pangsa pasar kita adalah family," tambah Rika.