Sebagai informasi, ciri khusus yang dimiliki korban yakni tahi lalat di bawah kuping kanan, berumur sekitar 25 tahun, tinggi sekitar 150 sentimeter, dan rambut lurus sebahu.
Keluarga yang merasa memiliki anggota keluarga dengan ciri tersebut diharap membawa data diri yang bersangkutan guna membantu polisi mengungkap kasus dugaan pembunuhan.
Tempat Istirahat Sopir
Warga Kelurahan Kebon Pala yang beraktivitas di Jalan Usman Harun dekat lokasi penemuan mayat perempuan misterius diduga korban pembunuhan mengaku heran karena polisi memperkirakan mayat sudah dua hari dikubur.
Meski minim penerangan, lokasi mayat dikubur hanya berjarak sekitar lima meter dari jalan dan merupakan lokasi para sopir beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke melewati Tol Jagorawi.
Nainggolan (48), satu warga sekitar mengatakan lokasi tempat mayat justru nyaris tak pernah sepi karena dijadikan tempat parkir para sopir yang hendak beristirahat.
"Kalau dibilang rawan ya karena gelap, enggak ada lampu. Tapi di lokasi itu sebenarnya ramai, banyak sopir berhenti istirahat. Dari yang pada tidur, buang air kecil, semua berhentinya di sana. Dini hari banyak saja mobil yang berhenti," kata Nainggolan di Makasar, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019).
Di hari kejadian atau dua jam sebelum mayat ditemukan, Nainggolan yang berjalan kaki melewati lokasi menuturkan ada sekitar tiga truk besar terparkir namun tak sadar ada mayat yang terkubur.
Bau tumpukan sampah yang berserakan di sekitar lokasi diduga membuat Nainggolan dan para sopir mengacuhkan bau bangkai dan lalat yang seliweren di atas gundukan mayat.
"Waktu hari penemuan paginya saya jalan kaki, ada beberapa sopir truk yang lagi tidur. Mereka juga enggak melihat ada gundukan atau mencium bau busuk. Makannya warga heran pas ada penemuan mayat," ujarnya.
Sarif (37), warga sekitar lainnya juga mengaku heran dengan dugaan bahwa jasad perempuan misterius yang memiliki tahi lalat di bawah kuping kanan itu sudah dua hari dikubur.
Merujuk keterangan satu pemulung yang setiap harinya mencari sampah di lokasi, dia menyebut tak ada satu warga yang menyadari gundukan tertutup daun pisang itu.
"Ada yang biasa nyari sampah di sana, namanya pakde. Tapi dia juga bilang enggak melihat ada gundukan atau nyium bau busuk, padahal setiap hari dia nyari sampah di sana," tutur Sarif.
Selain pemulung dan para sopir yang beristirahat di lajur kiri jalan dekat mayat dikubur, Sarif menyebut tak ada warga yang menyambangi lokasi.
Personel PPSU dan tim hijau pun tak bertugas di sana karena Taman Kota merupakan kewenangan Jasa Marga, bukan Pemprov DKI Jakarta.
"Enggak sepi-sepi banget sih lokasinya, apalagi mayat itu ditemuin di posisi kiri jalan. Di situ jadi tempat sopir-sopir biasa istirahat, jadi parkir dekat sana terus jalan beli kopi," lanjut dia.
Bukan yang Pertama
Penemuan mayat perempuan tanpa identitas yang terkubur di Taman Kota Tol Jagorawi Jalan Usman Harun pada Minggu (7/4/2019) menarik memori sejumlah warga Kelurahan Kebon Pala terhadap kejadian serupa.
Nurhayati (65), satu warga sekitar mengatakan penemuan mayat perempuan yang diduga korban pembunuhan itu bukan kasus pertama yang terjadi sejak dia berdagang di Jalan Usman Harun tahun 2002.
"Dulu beberapa kali ditemukan mayat dekat sini juga, saya enggak tahu itu dibunuh atau gimana tapi yang jelas mayat. Kalau tiga kasus mah lebih. Kejadiannya kapan saya lupa, tapi ini kejadian lagi setelah beberapa tahun," kata Nurhayati di Makasar, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019).
Nurhayati menuturkan penemuan mayat di sekitar Taman Kota Tol Jagorawi terjadi saat peredaran narkoba marak dan para pemakainya tak takut menggunakan di tempat umum.
Meski lupa kapan tepatnya terjadi, satu mayat yang ditemukan bahkan merupakan teman sekolah anaknya yang masih tercatat sebagai warga Jakarta Timur.
"Kalau dibilang sering enggak juga, ada jarak beberapa bulan lah. Penemuan mayat sering pas banyak yang pakai narkoba. Ibaratnya selang tiga bulan itu ada mayat. Makannya warung saya sering jadi tempat nongkrong polisi," ujarnya.
Nainggolan (48), satu warga sekitar lainnya membenarkan pernyataan Nurhayati soal kasus penemuan mayat di sekitar Taman Kota Tol Jagorawi bukan kali pertama terjadi.
Namun seperti Nurhayati, Nainggolan yang melintas di lokasi penemuan dua jam sebelum mayat ditemukan tak mengingat pasti sudah berapa kali dan kapan kasus penemuan mayat terjadi.
"Memang bukan kasus pertama, dulu tahun 2010 kalau enggak salah pernah ada penemuan mayat juga. Tapi saya enggak tahu itu mayat dibunuh atau bagaimana. Memang kalau lokasinya lima rawan karena gelap," tutur Nainggolan.
Kapolsek Makasar Kompol Lindang Lumban mengatakan mayat perempuan misterius yang dikubur sekitar lima meter dari jalan diduga korban pembunuhan karena terdapat luka hantaman benda tumpul di kepala.
Jasad perempuan yang memiliki tahi lalat di bawah kuping kanan, berumur sekitar 25 tahun, tinggi sekitar 150 sentimeter, rambut lurus sebahu diperkirakan sudah dua hari dikubur oleh pelaku yang kini buron.
Baca: Polisi Sebar Brosur Ciri-ciri Mayat Perempuan di Pinggir Pintu Masuk Tol Jagorawi
"Hasil pemeriksaan awal ada luka di bagian kepala yang diduga akibat hantaman benda tumpul, ada luka lebam juga di bagian tubuh. Dugaan sementara korban pembunuhan," ucap Lindang.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, lubang bekas jasad perempuan misterius terkubur masih menganga tanpa adanya garis polisi atau penghalang lain, sarung tangan dan masker yang digunakan saat olah TKP tergeletak dekat lokasi.
Penulis : Bima Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Mayat Perempuan Hamil Dekat Tol Jagorawi Tewas Akibat Hantaman Benda Tumpul di Kepala