"Dari latar belakang pendidikan peserta, jumlah sekolah, institusi atau universitas dan luasnya penyebaran peserta berdasarkan asal dan tempat tinggalnya tampak benar antusiasme peserta begitu besar dan merata," jelas Naning.
Adapun kriteria dewan juri untuk menentukan, memilah dan memilih cerpen-cerpen terbaik untuk menjadi pemenang lomba adalah berdasarkan keaslian (orisinalitas), kepaduan (koherensi), kedalaman (kompleksitas), kemengaliran dan kesesuaian tematik.
Dengan menetapkan kriteria penilaian diatas, Dewan Juri menentukan pemenang cerpen LCCCB ICLaw Green Pen Award 2019 untuk kategori A dimenangkan oleh Elviana Anggratama dari SMA Dhammasavana Jakarta Barat DKI Jakarta dengan judul cerpen Aku dan Bumiku.
Pemenang kedua diraih Febi Imanuela dari SMA Don Bosco 2 dengan judul Selamat Ulang Tahun dan pemenang ketiga diraih oleh Ega Putra Siregar dengan judul Botol Kuning.
Untuk kategori B, pemenang utama dengan judul Daun Tebu Keemasan karya Pipiek Istianti dari Kudus, Jawa Tengah. Kemudian Abd. Warits dari Sumenep, Madura dengan judul Belajar Mencintai Bumi Kepada Nenek menjadi juara kedua dan Nabila Sasha dari Pekanbaru, Riau dengan judul Lanai menjadi juara ketiga.
"Untuk menjaga independensi, seluruh naskah yang masuk ke juri tidak diberikan nama pengirim," tandasnya.
Selain mendapatkan hadiah uang tunai, para pemenang juga mendapatkan ICLaw Green Pen Award dan karya-karya pemenang nantinya akan dibukukan.