"Kenapa saya tahu? Karena Rahmat Effendy ini cukup sering posting di grup WA staf Regident, beberapa aktifitasnya jadi Pokdarkamtibmas seusai pulang kerja," papar Sumardji.
Menurutnya, karena kemauan dan keinginan yang kuat berbuat bagi masyarakat, Rachmat Effendy rela melakukan kerja ekstra sebagai Pokdarkamtibmas seusai pulang kantor.
"Kalau tak punya kemauan dan keinginan berbuat bagi masyarakat, enggak mungkin dia mau capek-capek pulang kantor lalu malamnya kerja ekstra lagi sebagai pokdar," ulas Sumardji.
Karenanya, kata Sumardji, apa yang dilakukan Bripka Rachmat Effendy patut mendapat apresiasi dari masyarakat, atau paling tidak dicontoh.
"Dia benar-benar sosok polisi yang mau berbuat bagi masyarakat, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban warga."
"Itu makanya dia sempat mengamankan pelaku tawuran yang membawa celurit sebelum jadi korban penembakan," papar Sumardji.
Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Bripka Rachmat Effendy selalu turun langsung ke lapangan jika ada keributan, atau ketika dilapori warga ada tawuran atau keributan lain di wilayahnya.
"Ini yang patut dicontoh dari almarhum. Ia selalu ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat," kata Sumardji.
Dengan peristiwa ini, kata Sumardji, ia sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya.
Baca: Belasan Rider Royal Enfield Himalayan Jelajahi Rute Menantang
"Kami di Subdit Regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat Effendy yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," ucapnya.
Juga, ia dan jajarannya mengaku sangat berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Bripka Rachmat Effendy.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Andai Bripka Rachmat Effendy Tak Amankan Pelaku Tawuran ke Polsek Cimanggis