Selain itu, cairan sekresi bernama smegma pada alat kelamin RK juga tidak pernah dibersihkan sehingga membuatnya lengket.
Penanganan pun sudah dilakukan saat Darsiwan membawa RK tiga hari yang lalu ke klinik Dr. Jefri.
"Saya kerjain dan dibuka. Sekarang kondisinya sudah normal lagi kok, bisa kencing lancar," kata Jefri.
Jefri mengimbau kepada Darsiwan untuk melakukan kontrol ke kliniknya selama seminggu ke depan.
Hal itu untuk mengontrol sedikit luka ringan pada kelamin RK imbas dari penanganannya.
"Imbauan cukup kontrol beberapa kali, dibuka. Semata-mata biar lukanya kering," ucap Jefri.
RK dibuang ibu kandungnya, NK, di Jalan Y Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (29/7/2019) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, motif NK melakukan hal tersebut diduga karena frustasi akan kondisi kesehatan anaknya.
Baca: Sederet Fakta Penemuan Bayi di Teluk Gong, Dibuang Ibu Kandung Diduga Frustasi dan Belum Pulang
Karena susah buang air kecil, RK terus-terusan menangis hingga membuat NK frustasi dan membuangnya.
"Jadi (bayinya) kalau buang air kecil itu susah banget. Jadi nangis terus tiap hari. Ekonominya pas-pasan, mungkin pening gitu akhirnya dibuang," kata Mustakim.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Dokter Jelaskan Kondisi Kelamin Bayi yang Dibuang di Teluk Gong
Keluarga masih cari ibu RK
RK, bayi laki-laki yang dibuang ibu kandungnya di Teluk Gong, dibawa sang bibi keliling kampung untuk mencari ibunya, NR (35).
Bibi korban yang juga kakak NR, Ita Juriah (40), memutuskan untuk mencari pelaku yang belum pulang ke rumahnya sejak kemarin.