TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Darsiwan (46) menceritakan kondisi kesehatan istrinya, NK (35) yang menelantarkan bayi laki-lakinya sendiri di kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurutnya, sang istri tengah mengalami sakit kepala hebat.
Baca: Bayi Dibuang Ibunya Diduga Alami Gangguan Saluran Kencing, Ini Penjelasan Dokter Klinik
Hal itu membuat NK tak tahan saat mendengar tangisan anaknya yang mengalami masalah pada saluran kencingnya.
NK pun tega membuang bayinya, RK yang baru berusia sekitar 7 bulan.
"Istri punya sakit kepala, jadi dia tu kalau dia (anak) sakit kan nagis terus, pusing gitu," kata Darsiwan di kediamannya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (30/7/2019).
Menurut Darsiwan, anaknya sering menangis dan tak bisa diam karena kesulitan buang air kecil.
Baca: Selingkuh saat Suami & Anak Pulang Kampung, IRT yang Sering Diingatkan Ini Akhirnya Alami Hal Tragis
Penyebab sulitnya RK buang air kecil lantaran kulit kelaminnya menutup saluran kencingnya.
Darsiwan yang hanya bekerja sebagai tukang kebun dengan pendapatan Rp 90 ribu per hari dan NK kesulitan mengobati anaknya karena ekonomi mereka pas-pasan.
Alhasil, penyakit kepala sang istri semakin menjadi-jadi.
"Biasa (istri) kalau udah sakit kepala diobatin pakai obat warung aja, nggak pergi berobat, gak ada duitnyakan," kata Darsiwan.
Meski begitu, akhirnya pada Sabtu (27/7/2019) lalu mereka membawa RK ke klinik untuk memeriksakan kondisinya.
Di sana, RK mendapatkan perawatan dan sudah bisa berangsur-angsur buang air kecil secara lancar, meski masih merasakan sakit karena sedikit luka ringan imbas penanganan medis.
Darsiwan kaget ketika pada Senin (29/7/2019) mendapatkan kabar istrinya membuang sang anak.
Ia mengaku tak menyangka perbuatan istrinya. Sebab, Dariswan merasa tak melihat ada kejanggalan dari diri istrinya sebelum aksi pembuangan bayi itu.
"Dia (NK) saat itu nggak kenapa-kenapa lah, pagi dia masak buat anak yang gede mau sekolah, terus dia anak yang kecil dibawa sambil dadah-dadah," kata Darsiwan.
Siang harinya, Darsiwan dikabarkan soal penemuan bayi itu dan segera menuju ke Polsek Metro Penjaringan untuk dimintai keterangan.
RK dibuang ibu kandungnya, NK, di Jalan Y Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (29/7/2019) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, motif NK melakukan hal tersebut diduga karena frustasi akan kondisi kesehatan anaknya.
Baca: Kasus Orangtua Buang Bayi di Teluk Gong, Terekam CCTV Hingga Keberadaan Ibu Masih Dicari
Karena susah buang air kecil, RK terus-terusan menangis hingga membuat NK frustasi dan membuangnya.
"Jadi (bayinya) kalau buang air kecil itu susah banget. Jadi nangis terus tiap hari. Ekonominya pas-pasan, mungkin pening gitu akhirnya dibuang," kata Mustakim.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Masih Melambaikan Tangan Waktu Pagi Hari, Darsiwan Kaget Tahu Anaknya Dibuang Sang Istri
Penjelasan dokter terkait gangguan saluran kencing bayi
Kasus ibu buang bayi laki-lakinya sendiri di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara diduga karena si bayi mengalami gangguan di saluran kencingnya.
Darsiwan (36), ayah kandung bayi laki-laki berusia 7 bulan itu pun pergi ke klinik untuk memeriksa hal tersebut, Selasa (30/7/2019).
Baca: Kasus Orangtua Buang Bayi di Teluk Gong, Terekam CCTV Hingga Keberadaan Ibu Masih Dicari
Hal itu untuk memastikan kesehatan alat kelamin anaknya yang tiga bulan terakhir mengalami gangguan sehingga membuat sang ibu, NK (35) frustasi hingga membuang RK.
"Dia (RK) kalau mau kencing itu guling-guling karena mau keluar itu sakit," kata Darsiwan saat ditemui di kediamannya.
Darsiwan membawa RK ke klinik Dr. Jefri yang berada di Jalan Kapuk Muara Raya, Penjaringan, Jakarta Utara sepulang kerja sore ini.
Ia didampingi bibi korban saat membawa anaknya ke klinik dengan menggunakan sepeda motor.
Darsiwan mengatakan tujuannya ke klinik juga untuk memastikan apakah alat kelamin anaknya perlu disunat.
"Iya ini mau dibawa ke klinik, kemungkinan mau disunat," kata dia.
Sesampainya di klinik, kondisi RK pun diperiksa Dr. Jefri. Menurut dokter, tak ada penyakit tertentu yang dialami sang bayi.
RK pun tak perlu sampai disunat.
Kondisi sebenarnya, menurut Jefri, adalah bahwa alat kelamin bayi berusia sekitar 6 bulan itu kotor karena kurang perawatan.
"Sebenarnya enggak ada penyakit. Murni lubang kelaminnya sempit, sama perawatan kurang jadi kotor," kata Jefri.
Jefri menjelaskan bahwa kulit kelamin RK menutup sebagian besar alat kelaminnya.
Hal itu membuat RK sulit untuk buang air kecil.
Selain itu, cairan sekresi bernama smegma pada alat kelamin RK juga tidak pernah dibersihkan sehingga membuatnya lengket.
Penanganan pun sudah dilakukan saat Darsiwan membawa RK tiga hari yang lalu ke klinik Dr. Jefri.
"Saya kerjain dan dibuka. Sekarang kondisinya sudah normal lagi kok, bisa kencing lancar," kata Jefri.
Jefri mengimbau kepada Darsiwan untuk melakukan kontrol ke kliniknya selama seminggu ke depan.
Hal itu untuk mengontrol sedikit luka ringan pada kelamin RK imbas dari penanganannya.
"Imbauan cukup kontrol beberapa kali, dibuka. Semata-mata biar lukanya kering," ucap Jefri.
RK dibuang ibu kandungnya, NK, di Jalan Y Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, Senin (29/7/2019) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, motif NK melakukan hal tersebut diduga karena frustasi akan kondisi kesehatan anaknya.
Baca: Sederet Fakta Penemuan Bayi di Teluk Gong, Dibuang Ibu Kandung Diduga Frustasi dan Belum Pulang
Karena susah buang air kecil, RK terus-terusan menangis hingga membuat NK frustasi dan membuangnya.
"Jadi (bayinya) kalau buang air kecil itu susah banget. Jadi nangis terus tiap hari. Ekonominya pas-pasan, mungkin pening gitu akhirnya dibuang," kata Mustakim.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Dokter Jelaskan Kondisi Kelamin Bayi yang Dibuang di Teluk Gong
Keluarga masih cari ibu RK
RK, bayi laki-laki yang dibuang ibu kandungnya di Teluk Gong, dibawa sang bibi keliling kampung untuk mencari ibunya, NR (35).
Bibi korban yang juga kakak NR, Ita Juriah (40), memutuskan untuk mencari pelaku yang belum pulang ke rumahnya sejak kemarin.
Pada pagi hingga siang ini, Ita menggendong RK berkeliling kawasan Penjaringan dengan dibantu tetangga-tetangganya.
Pencarian terhadap NR diawali dengan penyeberangan menggunakan perahu eretan.
TONTON JUGA:
Ita, sang bayi, dan belasan tetangganya menyeberangi kali Angke yang membatasi Kapuk Muara dan Pejagalan.
Mereka lalu berjalan kaki menyusuri sejumlah lokasi yang biasa dikunjungi NR di Pejagalan.
"Tadi nyari ke kavling. Tadi muter-muter aja," kata Ita saat ditemui di kediamannya di RT 06/RW 01 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (30/7/2019).
Ita menuturkan bahwa NR belum pulang ke rumahnya sejak ia melakukan aksi pembuangan bayi kemarin pagi.
NR juga belum sempat pulang ke rumah mertuanya hingga siang ini.
Sementara itu, ayah korban Darsiwan (36) mesti pergi bekerja sebagai tukang kebun sejak pagi tadi.
Alhasil, sang bayi yang dititipkan kepada Ita, terpaksa ia bawa berkeliling mencari sang ibu yang tega membuangnya.
"Kalo malam sama ayahnya, kalo siang sama saya, kan saya kakaknya ibunya. Diam saja sih anaknya. Anteng dia, diam aja," kata Ita.