Menanggapi informasi tersebut, Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Achmad Izzul Waro, mengatakan semua bus tersebut bukan milik PT TransJakarta.
Baca: Dialog: Bus Berlabel Transjakarta Mangkrak, Siapa Harus Tanggung Jawab?
Izzul melanjutkan, pengadaan bus tersebut memang dilakukan bersama Pemprov DKI Jakarta pada 2013 silam.
Tapi sudah dibatalkan.
"Saya lupa persisnya dan PT TransJakarta belum lahir saat itu," ujarnya.
Izzul mengatakan, pihak TransJakarta dan Pemrov DKI sudah tak ada hubungan ihwal armada bertuliskan TransJakarta yang mangkrak di Bogor dan Ciputat.
"Saya tekankan, bus itu milik kontraktor pemenang lelang saat itu. Justru ini ada masih ada piutang yang harus dikembalikan," ucapnya.
Saat ini, pihak Pemprov DKI tengah berencana menggugat beberapa perusahaan penyedia bus TransJakarta pengadaan tahun 2013.
Dia menegaskan, PT TransJakarta tidak ada keterlibatan dengan bangkai bus-bus tersebut.
"Barangkali antara PT pemenang lelang dengan unit pengelola atau Dishub. kalau masih ada sangkut paut utang piutang saya serahkan kepada mereka," tuturnya.
Pada 2013, sambungnya, memang sempat terjadi serah terima ihwal sejumlah bus tersebut.
Baca: Setelah 20 Tahun Mangkrak, Proyek Blok Masela Akhirnya Digarap
"Tapi, dari semua itu tidak ada satupun yang terkait bus-bus yang sedang ramai dibicarakan," ucap Izzul.
"Saya kira lebih baik langsung konfirmasi ke Pemprov karena PT Transjakarta sama sekali tidak terlibat," tutupnya.
36 Armada Bus di Ciputat dari PT Inka
Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Pande Putu Yasa mengatakan ada 36 bangkai bus yang mangkrak di kawasan Ciputat merupakan milik PT Inka Inobus.