Simak Panduan Menghadapi Gempa Ketika Berada di Dalam MRT Jakarta
TRIBUNNEWS.COM - Gempa sempat mengguncang wilayah Banten, Jumat (2/8/2019) malam.
Gempa yang berkekuatan 7,4 ini sempat berpotensi tsunami, tapi peringatan dini itu dicabut dua jam kemudian.
Tak hanya bangunan dan gedung tinggi yang berdampak, tenyata gempa bumi berimbas pada perjalanan MRT (Moda Raya Terpadu) Jakarta.
Atas kejadian itu, PT MRT menyiapkan sejumlah panduan standar untuk menghadapi gempa bumi ketika berada di dalam MRT.
Berikut panduan yang disampaikan MRT melalui postingan di akun Instagram @mrtjkt pada Senin (5/8/2019).
1. MRT akan berhenti
- MRT akan menghentikan kereta saat terjadi gempa bumi sampai guncangan berhenti dan membuat pengumuman yang tepat pada penumpang
2. Berlindung
- Jika anda berada di Stasiun MRT penumpang diimbau untuk berlindung di tempat aman sampai guncangan berhenti.
- Jika Anda berada di kereta harap berpegangan pada handrail sampai guncangan berhenti
3. Ikuti arahan petugas
- Setelah guncangan berhenti, penumpang yang berada di stasiun harap mengikuti arahan petugas di stasiun untuk menuju titik berkumpul di luar stasiun.
4. Harap tenang
- Bagi para penumpang yang berada di kereta harap tenang dan tetap di dalam kereta.
- Jangan melakukan tindakan gegabah, petugas di dalam kereta akan membuat pengumuman lewat radio kereta.
5. Kereta melaju dengan kecepatan rendah
- Setelah guncangan berhenti, kereta akan melanjutkan dengan kecepatan lebih rendah untuk menuju ke stasiun berikutnya.
"Teman MRT saat terjadi gempa bumi mohon untuk tidak panik dan melakukan tindakan gegabah, mari ikuti instruksi petugas di stasiun dan kereta.
Kenali situasi yang akan terjadi di kereta, seperti kereta yang akan berhenti saat gempa bumi dan petugas di kereta akan menginformasikan lewat radio kereta, dan akan melanjutkan perjalanan saat guncangan berhenti.
Lalu kereta akan berjalan perlahan menuju stasiun selanjutnya dan para penumpang dimohon untuk turun lalu ikuti arahan petugas di stasiun," tulis MRT Jakarta di akun Instagram.
Baca: MRT Kembali Beroperasi setelah Listrik Padam, PLN Ungkap Penyebab MRT Ikut Mati
Baca: Pasokan Listrik Terhenti, Petugas Segera Evakuasi Penumpang MRT
Baca: Transjakarta Gratiskan Layanan hingga Listrik kembali Menyala Normal dan MRT Kembali Beroperasi
MRT sempat berhenti 10 menit
Akibat gempa dengan magnitudo 6,9 kereta MRT Jakarta sempat berhenti beroperasi.
Melansir Kompas.com, Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin menginformasikan bahwa operasional kereta sempat dihentikan (stop) di platform 10 menit 43 detik.
Kamaluddin menyebut petugas melakukan pemeriksaan untuk memastikan semua kondisi stasiun dan fasilitas MRT Jakarta dalam kondisi normal.
"Pantauan OCC (Operation Control Cente) semua infrastruktur normal, tim operasi MRT telah melakukan pemeriksaan untuk memastikan ulang semua kondisi stasiun dan fasilitas dalam kondisi normal sesuai SOP kami," kata dia.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa bermagnitudo 7,4 terjadi di 147 Km Barat Daya Sumur, Banten, Jumat (2/8/2019) malam.
Pusat gempa bumi berada di 7.54 LS dan 104.58 BT.
Gempa yang berkekuatan 7,4 ini sempat berpotensi tsunami, tapi peringatan dini itu dicabut dua jam kemudian.
Baca: Gubernur Anies Tinjau Evakuasi Penumpang MRT dan Pasien RS Tarakan saat Listrik Padam
Baca: Pintu Evakuasi MRT Harus Dibuka Secara Manual Saat Listrik Padam di Wilayah Jabodetabek
(Tribunnews.com/Sinatrya/Kompas.com)