Pantang menyerah
Pernah merasakan kultur dan pendidikan di Perancis, tak membuat Enzo sulit beradaptasi dengan siswa lain.
Meski terbatas dengan kemampuan berbahasa Indonesia saat masuk asrama di SMA PU Al Bayan, Enzo tak patah semangat dan terus belajar.
Di dalam kelas, karena mata pelajaran menggunakan bahasa Indonesia, Enzo sangat memperhatikan penjelasan gurunya.
Satu hari ketika kesulitan mencerna pemaparan gurunya, Enzo bercerita kepada Deden untuk kursus bahasa agar cepat menyesuaikan diri.
"Saya perlu privat bahasa Indonesia karena ada beberapa kata yang kurang ia mengerti. Saya baru pertama mendengar kata-kata ini," ujar Enzo kepada Deden.
Di situ Deden melihat Enzo benar-benar remaja yang punya prinsip kuat untuk menjadi lebih baik.
Di kelas dua, Enzo mengungkapkan keinginannya memperdalam ilmu agama, termasuk mengaji Alquran.
Akhirnya, Deden menitipkan Enzo untuk belajar mengaji kepada Abdul Amin, guru pengampu Sejarah dan PPKn sekaligus Ketua DKM.
Bahkan, saat ada program umrah yang digelar pihak sekolah, Enzo bisa dibilang siswa yang paling antusias.
Umrah siswa ini menjadi bagian program yang diselenggarakan pihak SMA PU Al Bayan Anyer.
"Dia salah satu yang paling semangat umrah. Dia ingin merasakan bagaimana indahnya umrah. Waktu itu dia umrah bersama kepala sekolah sebelum saya," kenang Deden.
Tak salah jika Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia memuji bacaan Alquran Enzo.
"Itu ngajinya saja, saya mungkin kalah. Ngajinya hebat. Agamanya bagus," puji Aan kepada Tribun Jogja di Akmil Magelang, Senin (6/8/2019).