TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Seorang pria berinisial FT (23) ditangkap aparat Polsek Tangerang Rabu (14/8/2019) dini hari.
Pria yang berprofesi sebagai germo tersebut ditangkap karena sempat melawan anggota Satpol PP Kota Tangerang dengan bergaya bak koboi menodongkan pistol.
Insiden tersebut berlangsung di kawasan Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Pria berusia 23 tahun tersebut pun memberikan pengakuan terhadap tindak tanduk pemberontakannya itu.
"Saya cuma lindungin cewek-cewek itu aja bang. Waktu itu cuma nyikut petugasnya, tapi enggak nodong pakai pistol," ujar FT saat ditemui Warta Kota di Mapolsek Tangerang, Rabu (14/8/2019).
Pria beranak satu itu mengaku kenal dengan sejumlah pekerja seks komersial yang kerap mangkal di area Pasar Induk Tanah Tinggi.
Baca: KKB Sermpat Tembaki Tim Gabungan Polisi saat Olah TKP Kasus Tewasnya Brigpol Anumerta Hedar
Baca: Jawaban Gus Dur Soal Pinjam Uang Rp 5 Juta Bikin Alissa Wahid Nangis, Jadi Kenangan Menyakitkan
Baca: Buru Otak Penipuan Calon Haji Berangkat Cepat, Polisi Terbitkan DPO
Ia juga mengklaim tidak mempunyai senjata api.
"Saya enggak punya pistol. Setelah lawan petugas, saya langsung lari. Takut ditangkep juga," ucapnya.
Pelaku bekerja serabutan di kawasan lokalisasi itu.
Hampir setiap hari FT juga berada di Pasar Induk Tanah Tinggi.
"Jumlah PSK-nya sekitar sepuluhan. Paling saya cuma ngojekin aja," kata FT.
Lelaki berusia 23 tahun tersebut pun menyatakan memang ada germo dalam praktik prostitusi tersebut.
Mereka biasanya beroperasi di bedeng atau gubuk yang sudah diseting untuk berkencan dengan pria hidung belang.
"Kalau germo memang ada, namanya Mama Eva. PSK-nya itu kebanyakan usianya sekitar 40 tahunan. Tarifnya Rp 120 ribu sekali main," paparnya.