TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Rustandi (33) dan anaknya, A (4) ditemukan tewas di kediamannya di Kampung Gegenang, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (13/8/2019).
Sementara istrinya, Siti Sa'idah dalam kondisi kritis.
Dilansir dari Kompas.com, kematian keduanya diduga karena dibunuh seseorang.
"Kondisi korban diduga pembantaian satu keluarga, kepala keluarga meninggal dunia dengan luka tusuk, ibu kritis, saat ini sedang dilakukan penanganan medis," kata Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP Ivan Adhittira di lokasi pembunuhan, Kabupaten Serang, Selasa (13/8/2019).
Ivan mengatakan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh teman kerja Rustandi yang mencium adanya bau amis di luar rumah.
Merasa curiga, saksi lantas masuk ke dalam rumah dan menemukan ketiganya tergeletak bersimbah darah.
"Korban pertama kali ditemukan oleh teman kerjanya, pas mau ngambil alat-alat kerja. Temanya ini mencium bau amis, pas ke dalam korban sudah pada tergeletak di ruang tamu rumahnya," kata dia.
Ivan mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan identifikasi awal untuk mencari tahu motif peristiwa ini.
Sejauh ini, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi di antaranya tetangga korban.
"Motif kita tangani apakah perampokan atau murni pembunuhan, tim identifikasi lakukan olah TKP dan minta keterangan keluarga terdekat korban apakah ada barang hilang," kata dia.
Kronologi lengkap
Polisi masih terus mencari pelaku dan motif di balik peristiwa tewasnya bapak dan anak yang menggegerkan Kampung Gegenang, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringin Kurung, Serang tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa yang diduga pembantaian keluarga tersebut menewaskan Rustadi (33) dan anaknya A (4).
Sementara Siti Sa'idah (24), ditemukan dalam kondisi kritis.
Kasatreskrim Polres Serang Kota AKP Ivan Adhittira mengatakan, peristiwa naas tersebut pertama kali diketahui oleh Asgari, yang merupakan rekan kerja Rustandi pada Selasa (13/8/2019) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat itu, Asgari hendak mengambil peralatan kerja yang tersimpan di dalam rumah korban.
Diketahui, kata Ivan, korban berprofesi sebagai buruh bangunan.
"Korban pertama kali ditemukan oleh teman kerjanya, pas mau ngambil alat-alat kerja. Temannya ini mencium bau amis, pas ke dalam korban sudah pada tergeletak di ruang tamu rumahnya," kata Ivan kepada wartawan di lokasi kejadian di Kabupaten Serang, Selasa (13/8/2019).
Saat ditemukan oleh Asgari, kata Ivan, kondisi Rustandi dan A sudah meninggal dunia dengan bersimbah darah.
Sementara Siti masih bernyawa.
Asgari lantas memberi tahu warga di sekitar rumah korban dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Ibu kritis, sedang dilakukan penanganan oleh medis, kita berdoa agar ibu bisa kembali sehat dan mintai keterangan. Kondisi luka tusuk bagian punggung belakang," kata Ivan.
Untuk korban meninggal Rustandi, kata Ivan, ditemukan setidaknya tiga luka tusukan di bagian kepala.
Sementara korban A, tidak ada luka tusukan maupun sayatan.
Polisi menduga, A meninggal lantaran pukulan benda tumpul atau dibanting.
Ivan mengatakan, peristiwa tersebut diduga terjadi pada Selasa dini hari, antara pukul 00.00 hingga pukul 05.00 WIB.
Pihaknya saat ini masih mencari tahu apakah peristiwa tersebut perampokan atau murni pembunuhan.
"Motif kita tangani apakah perampokan atau murni pembunuhan, tim identifikasi lakukan olah TKP dan minta keterangan keluarga terdekat korban apakah ada barang hilang," kata dia.
Tak ada barang yang hilang
Kasat Reskrim Polres Serang AKP Ivan Adhitira mengatakan, tidak ada barang yang hilang di rumah korbn.
Untuk itu dugaan sementara adalah murni pembunuhan.
Dirinya menjelaskan, bahwa pelaku sudah merencanakan matang aksinya dengan menutup wajah menggunakan topeng dan membekali diri dengan senjata tajam.
“Memang diduga sudah direncanakan," kata Ivan.
Hingga saat ini polisi sudah memanggil sejumlah saksi-saksi dari keluarga korban.
Namun pihak keluarga tidak mengetahui adanya perselisihan antara korban dengan pihak lain.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Banten dan Misteri Terduga Pelaku Gunakan Topeng