"Ketika dipastikan pulas baru dipanggil eksekutor di bagasi dan di eksekusi dengan cara membekap mulut si korban dengan handuk yang sudah dibasahi alkohol 80 persen," katanya.
Korban Edi pun tak bernyawa, jasadnya kemudian dibawa ke lantai atas. Tak lama, tersangka KV kemudian datang.
Korban Dana sempat melawan, tewas dipukul
Menurut Nasriadi, KV bertugas untuk memantau korban Dana setelah meminum-minuman tersebut.
"Lalu Kevin (KV) mengajak Dana untuk main game atau ngobrol seperti ada miras, dan (korban) Dana tertidur. Setelah dipastikan, baru Kevin memanggil ibunya dan dua eksekutor tersebut untuk mengeksekusi Dana," katanya.
Namun pada saat akan dieksekusi, Dana sempat berontak dan terjadi perlawanan.
"Sehingga Dana agak dipukul dadanya sehingga ada ceceran darah di sprei. Setelah dipastikan meninggal baru dibawa dari atas ke bawah disatukan dengan mayat korban Edi," katanya.
AK dan anaknya KV kemudian membersihkan darah di sprei tersebut dengan bahan kimia.
Seperti diketahui, korban ayah dan anak ini kemudian dibawa Cidahu, Sukabumi pada Minggu (25/8/2019) sekira pukul 07.00 Wib.
Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian, dan menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut.
KV bertugas membakar mobil
Mobil berisi dua mayat yang terbakar itu pun diketahui pada Minggu (25/8/2019) di Kampung Cipanengah Bondol, RT 01/04 Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten sukabumi.
Polisi yang melakukan serangkaian penyelidikan akhirnya berhasil menangkap AK dan KV di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Tersangka KV bahkan masih dirawat di RS Pertamina Jakarta karena luka bakar saat membakar dua jasad korban