Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dua pelaku penyiraman seorang ustaz dengan air keras di Teluknaga, Tangerang, Banten sudah lama merencanakan niatnya.
RM dan AG diketahui menyiramkan air keras ke tubuh ustaz Hasanudin di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Jumat (30/9/2019) pukul 22.15 WIB.
Malam itu korban sudah dicegat pelaku di gang yang biasa dilewati menuju rumahnya sehabis mengajar ngaji.
Menurut polisi, kedua pelaku sempat merencanakan aksinya, Rabu (28/8/2019) malam.
"Harusnya Rabu malam Kamis (28/8/2019), tapi guru ngaji itu tidak ada jadinya dieksekusi Jumat (29/8/2019) pukul 22.15 WIB," kata Kapolsek Teluknaga, AKP Dodi Abdul Rohim di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (3/9/2019).
Baca: Tampil Panas di ISSOM Night Race, Ini Jadi Rahasia Sukses Rian Risky Jadi Jawara Balapan Malam
Hasanudin tak kunjung menunjukkan batang hidungnya malam itu.
RM dan AG pun langsung balik kanan mengurungkan niatnya dan melakukannya dua hari setelahnya.
Lokasi kedua pelaku menunaikan aksinya masih di tempat yang sama.
"Saat perjalanan dicegat sama RM dan AG. Tanpa basa-basi ada perintah dari RM untuk menyiramkan sejenis air keras ke korban dan dieksekusi oleh AG," jelas Dodi.
Meski sempat mengalami perawatan di rumah sakit, korban tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal pada Sabtu (31/8/2019) pagi.
Air keras yang digunakan sudah disimpan RM sejak enam bulan lalu di rumahnya.
"Air keras itu menurut keterangan pelaku sudah ada di rumah RM sejak enam bulan yang lalu. Itu air keras sudah bekas pabrik tempat ia bekerja," ungkap Dodi.
Baca: Jadi Pop Up Store Ducati, Seimos Moto Buka Outlet #1 Berkonsep One Stop Shopping di Bandung
RM kala itu sempat bekerja di sebuah pabrik yang mengelola peleburan logam menjadi bahan baku dan membutuhkan air keras.
Dari situ, kata Dodi, RM menyimpan sebagian air keras yang ia dapatkan dari tempatnya dulu bekerja.
"RM ini sempat bekerja di pabrik peleburan logam gitu dan menyimpan sisa air kerasnya di dalam rumahnya. Selama enam bulan dia simpan," terangnya.
Ditangkap di Pulau Untung Jawa
Polisi saat itu juga mencari keduanya, tapi mereka memilih kabur menyeberang ke Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu.
Berita kematian ustaz muda itu segera tersebar ke seantero kampung.
Kurang 24 jam setelah peristiwa ini viral, buru sergap dari Polsek Teluknaga merapat ke Pulau Untung Jawa dan menangkap RM dan AG.
Penyidik menjerat tersangka dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pengeroyokan.
"Kedua pelaku diancam ancaman penjara seumur hidup," ungkap Dodi.
Ganggu Istri Hasanudin
Selidik punya selidik, RM pernah menjalin cinta selama dua tahun dengan Yatimah, istri Hasanudin.
Berjalannya waktu, RM meninggalkan Yatimah dan menikahi gadis lain.
Yatimah pun berjodoh dengan Hasanudin.
Sudah suratan takdir, RM menduda setelah istrinya meninggal.
Dalam kesendiriannya, RM kembali mendekati Yatimah.
Baca: Gaya Para Petani Tembakau Naik Motor di Jalan Desa Mirip Pembalap MotoGP, Lihat Videonya
"Yatimah statusnya masih jadi istri Hasanudin," sambung Dodi.
Kehadiran RM, membuat hubungan rumah tangga Hasanudin dengan Yatimah merenggang.
Yatimah beberapa kali keluar rumah.
Hasanudin menduga istrinya keluar bersama RM.
Saban Yatimah keluar rumah, Hasanudin selalu melempar kesalahan kepada RM.
RM mengklaim dirinya selama ini menjadi korban fitnah Hasanudin.
Ia pun mengaku sakit hati dengan tuduhan tersebut.
"Kalau istrinya pergi dan hilang dikiranya pergi sama saya. Selalu gitu terus," kata RM saat dihadirkan tim penyidik di Mapolrestro Tangerang Kota.
Tuduhan Hasanudin menimbulkan kebencian terhadap RM.
Ia tidak terima dan merencanakan membunuh Hasanudin dengan air keras.
Kapolsek Teluknaga menjelaskan, keterlibatan AG dalam kasus ini lebih karena ingin menunjukkan solidaritas kepada RM sebagai teman tongkrongan.
"AG ini cuma arahannya sebagai teman hanya karena alasan solidaritas saja sering nongkrong bareng," ucap Dodi.
Hasil pemeriksaan sementara, AG menyiramkan air keras ke Hasanudin tanpa dijanjikan apa-apa oleh RM.
AG akan dikenakan pasal perlindungan anak dan akan melalui proses hukum berbeda dengan RM.
"Tentu ada tahapan-tahapannya," kata Dodi.
Dikatakan Dodi, istri korban masih dimintai keterangan apa ada hubungannya dalam kasus ini.
"Kami mintai keterangan sebagai wajib lapor di Polsek Teluknaga atas keterlibatan pembunuhan berencana tadi," sambung Dodi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terungkap, Pelaku Sudah Lama Simpan Air Keras untuk Siram Ustaz Kampung di Tangerang,