Kondisi Terkini Anjing Milik Bima Aryo yang Sedang Dikarantina, Hanya Bisa Diberi Makan Pemiliknya
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terkini anjing milik Bima Aryo yang sedang dikarantina, Bima datang tiap hari untuk memberi anjingnya makan.
Dilansir TribunJakarta.com, obervasi dilakukan di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Observasi dilakukan selama 14 hari, terhitung dari anjing tersebut mengigit ART hingga tewas, Jumat (30/8/2019).
Selama obervasi, petugas di Puskeswan dilarang memberi perlakuan apapun pada anjing milik Bima Aryo.
Anjing tersebut hanya boleh diberi makan dan minum, serta dibersihkan kandangnya.
Baca: Fairuz A Rafiq Panik Lihat Kondisi Cut Meyriska di Rumah Sakit, Istri Roger Danuarta Ramai Didoakan
Baca: Viral Postingan Uang Rp 100 Ribu Sengaja Disobek, Waktu Kejadian hingga Tanggapan Bank Indonesia
Khusus pemberian makan dan minum, hanya Bima Aryo yang boleh melakukannya.
Sebab, anjing milik Bima hanya menurut padanya.
Bima takut kejadian yang sama akan terulang jika bukan dia yang membuka kandang dan memberi anjingnya makan.
Sparta, salah satu anjing Bima, dikenal agresif dan hanya menurut pada pemiliknya.
Baca: Oknum Polisi Tertangkap Sedang Pesta Sabu Bersama Seorang Pengedar Narkoba
Ditemui di Puskeswan pada Rabu, Rabu (4/9/2019), staf Puskeswan dr Onie mengatakan:
"Pemiliknya (Bima) juga takut. Sparta kan agresif banget nih, kalau perawat hewan nanti masuk, takutnya nanti kena lagi."
"Dia (Sparta) hanya nurut sama satu orang ya, tipe anjing yang kayaknya hanya nurut sama satu orang."
Menurut Onie, Bima akan datang setiap hari ke Puskeswan untuk menjenguk dan memberi makan anjingnya.
Dua anjing milik Bima, yaitu Sparta dan Anubis, terakhir kali disuntik vaksin rabies pada tahun 2018.
Observasi kembali dilakukan setelah salah satu anjing milik Bima mengigit ART hingga tewas.
Anjing Milik Bima Aryo akan Mati dalam 14 Hari JIKA Positif Rabies
Diberitakan TribunJakarta.com, dua anjing milik Bima Aryo, Sparta dan Anubis menjalani observasi di Puskeswan Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Sparta diduga kuat menyerang ART hingga tewas.
Namun belakangan, diberitakan bahwa belum tentu Sparta yang menyerang ART.
Sebab waktu kejadian, keadaan gelap sehingga tidak terlihat dengan baik.
Dilansir Kompas.com, Bima sendiri tidak bisa memastikan siapa yang mengigit ART-nya hingga tewas.
"Kami enggak tahu dari dua anjing itu siapa yang menggigit."
"Belum tentu Sparta karena itu (kejadian penyerangan) malam hari."
"Ada bibi di situ, dia pun enggak tahu yang mana," ujar Bima saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/9/2019).
Baca: Aulia Kesuma Lega Ucap Alhamdulilah Seusai Bunuh Suami & Anak Tirinya, Terinspirasi dari Sinetron
Bima melanjutkan, kejadian ini terjadi satu hari sebelum ia melangsungkan pernikahan.
Setelah menikah, ia dan istri langsung pergi bulan madu.
"Yang pasti saya sendiri tidak tahu menahu kejadian itu seperti apa."
"Yang saya bisa kasih tahu adalah bahwa keluarga korban sudah datang sudah mediasi sama mereka sudah mendapat jalan terbaik."
"Jenazahpun sudah dibawa pulang," katanya.
Bima tak menyangka jika serangan anjingnya berakibat sefatal ini.
Baca: VIRAL Tangisan Siswi SMA yang Cedera Tulang Belakang Karena Candaan Tarik Kursi
Baca: Videonya Naik Becak Viral, GKR Bendara, Putri Sri Sultan Hamengkubuwono X: Aku Terciduk
Staf Puskeswan dr Onie mengatakan, jika dalam 14 hari Sparta atau Anubis mati, maka anjing itu dipastikan mengidap rabies.
"Bahkan sebelum 14 hari setelah menggigit biasanya sudah mati kalau memang rabies," kata Onie saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).
"Sebaliknya, kalau dia (anjing) baik-baik saja dalam 14 hari, berarti negatif (rabies)," jelas dia.
Andaikata Sparta atau Anubis mati, lanjut dia, maka pihak Puskeswan bakal mengambil otak anjing tersebut.
"Setelah itu dicek rabies, ada cek lab, hasilnya positif atau negatif," tutur Onie.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim/Kompas.com, Sherly Puspita)