Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan segala penanganan dan urusan soal aksi pemerasan atau premanisme di kawasan Pasar Tanah Abang kepada pihak kepolisian.
Sebab, kata dia, setiap perilaku yang melanggar hukum pidana, maka prosesnya ada di kepolisian.
"Jadi tindakan memeras itu tindakan pidana. Yang akan diproses secara pidana pula," kata Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2019).
Ia pun mengapresiasi jajaran kepolisian yang mengambil sikap tegas dan cukup responsif terhadap segala tindakan pelanggaran hukum pidana.
Baca: Kekecewaan Susy Susanti ke KPAI hingga PB Djarum Dihentikan, Ini Olahraga Kenapa Tak Didukung?
"Saya mengapresiasi langkah polisi untuk menangkap dan memproses secara hukum karena memang pemerasan-pemerasan dalam bentuk apapun adalah sebuah pelanggaran pidana," ungkap dia.
Sikap tegas kepolisian juga diharapkan mampu memberikan efek jera terhadap oknum-oknum tersebut, agar ke depan tak lagi terjadi.
"Harapannya dengan sikap kepolisian yang tegas, sikap kepolisian yang responsif itu akan memberikan efek deteren, sehingga pelanggaran-pelanggaran pidana itu tidak berulang," ujarnya.
Sebelumnya, Polsek Tanah Abang mengamankan 10 pemuda yang kerap meresahkan pedagang para sopir di kawasan Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca: Bangganya Jokowi saat Antar dan Saksikan Jan Ethes dalam Konser Musik di Paragon Hotel Solo
Polisi telah menetapkan 4 dari 10 pelaku yang diamankan karena terbukti meresahkan warga di lokasi kejadian. Para tersangka diantaranya, Supriyatna (40), Nurhasan (26), Tasiman (22), M Iqbal Agus (21).
"Kami sudah amankan sepuluh orang. Terutama mereka yang sering nongkrong dan sering melakukan pemalakan di sekitar pasar Blok F Tanah Abang," ujar Kapolsek Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono, saat dikonfirmasi, Jumat (6/9/2019).
Aksi para preman berkedok tukang parkir ini viral di media sosial.
Menurut pengakuan para pelaku mereka biasa melancarkan aksinya di pintu keluar Blok F Tanah Abang.
Setiap mobil yang keluar langsung diarahkan seolah-olah mengatur parkiran, sehingga mereka bisa memeras pelaku.
Baca: Lirik Love Loop - GOT7, Lengkap dengan Terjemahan, Musik Video, dan Cara Download
"Jadi modusnya mereka ini menunggu para pedagang yang keluar dari Blok F. Memang setiap hari Senin dan Kamis, para pedagang dari Tasik ini berjualan. Mereka sengaja melakukan modus mengatur lalu lintas, namun dengan meminta imbalan," jelas Lukman.