Gembong menilai latar belakang tindakan ini dapat dilihat dari berbagai faktor. Setiap anggota dewan memiliki latar belakang yang berbeda. Menurutnya ada anggota yang kondisi ekonominya sudah sangat mapan, tapi ada juga yang kondisinya pas-pasan.
Baca: Anggota DPRD DKI Tak Perlu Lapor Sekwan dan Partai Untuk Gadaikan SK ke Bank
"Orang yang model-model seperti ini mungkin butuh untuk investasi. Misalkan beli rumah," sambung Gembong.
Secara pribadi Gembong tidak mempermasalahkan tindakan ini. Dia hanya menegaskan tindakan tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang konsumtif. "Jangan sampai mengganggu konstituen dan tanggung jawab dia kepada partai dan keluarga," katanya.
Herry , Corporate Scretary Bank DKI melanjutkan proses peminjaman bagi anggota DPRD DKI ini sama dengan kredit yang diajukan oleh nasabah Bank DKI lainnya. "Proses fasilitas kredit ini sebagaimana pangajuan kredit umum, artinya ada pengajuan permohonan dari calon debitur," ujarnya.
Ia menambahkan, menjadikan SK keanggotaan dewan sebagai jaminan untuk mendapatkan uang pinjaman sudah lumrah dilakukan. Pasalnya, gaji anggota DPRD DKI sendiri disalurkan melalui Bank DKI.
Baca: Anggota DPRD Kota Bekasi Ramai-ramai Gadaikan SK ke Bank, Nilai Pinjamannya hingga Rp 1 Miliar
Adapun, uang yang diberikan ke anggota dewan ini sendiri merupakan talangan dari dana asuransi.