Saat itulah mulai banyak masyarakat bermukim di kawasan tersebut.
"Ya ada lah sepuluh rumah yang tinggal di sini cuma emang jaraknya berjauhan," kata Lies.
Baca: Curhatan Lies, Pemilik Rumah Nyempil di Apartemen Mewah: Sulit Air hingga Tolak Uang Rp 3 miliar
Baca: Foto Syur 2 Guru Honorer di Purwakarta: Penyebar Dijerat UU ITE, Keduanya Langsung Diberhentikan
Namun, disayangkan Lies, hal itu tidak berangsur lama, karena mulai ada rencana pembangunan Gedung Apartemen Thamrin Executive Residence.
Setiap warga yang tadinya bermukim mulai diminta pindah satu per satu oleh pihak kontraktor.
Hingga akhirnya, kini hanya Lies menjadi satu-satunya warga yang bertahan.
Lies mengatakan bahwa dirinya pernah mendapatkan ancaman dari preman agar pindah.
Lies bercerita, pengelola apartemen menggunakan preman untuk meminta dirinya dan warga lainnya pindah.
Saat itu para preman yang disewa pengelola membuat ricuh kampungnya.
Baca: Sudah Sedih Ditambah Kaget Juga Sang Ibu Lihat Putri Sulung Tewas Bersama Bayi 4 Hari
Baca: Deretan Pesawat Paling Mewah di Dunia, Milik Seleb Dunia hingga Presiden
Bahkan, kala itu Lies sempat berjualan nasi di depan rumahnya dan kerap ditakut-takuti oleh preman suruhan pengelola apartemen.
"Beh dulu saya saja yang jualan di situ ya, para preman itu pada makan di warung saya. Eh pas habis malah tidak dibayar, malah pas ditagih ngamuk berantakin warung saya sampai saya kebalikin aja jualan saya ke mereka. Rugi yang ada saya," cerita Lies.
Tak hanya dirinya saja yang merasakan hal tersebut, ternyata beberapa warga lainnya pun mendapat nasib yang sama sepertinya dirinya.
Warga sekitar sempat mendapat perlakuan yang menganggu kentraman.
Karena merasa tak nyaman selalu ditakut-takuti para preman hingga akhirnya para tetangga Lies memilih untuk pindah.
Hanya Lies yang berani bertahan menghadapi para preman itu.