TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat menjadi salah satu wilayah yang menjadi zona merah di Ibu Kota.
Rawan narkoba, aksi kriminal, dan tawuran anak-anak muda melekat di wilayah ini.
Pria yang bekerja sebagai Petugas Penanganan Pra Sarana dan Sarana Umum (PPSU) Duri Pulo itu meredam aksi tawuran lewat acara musik Reggae yang dibuatnya.
Perlahan zona merah itu mulai terkikis menunjukkan sisi terangnya.
• Berlangsung Live Streaming PUBG Mobile PMCO Fall Split SEA League, Bigetron RA Vs 4 Tim Thailand
Berkat perjuangan dan pengalamannya itu juga lah, Angga lolos seleksi sebagai peserta Seoul Sister City yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI.
Sejak tahun 2002, Angga melihat di lingkungannya seringkali terjadi tawuran.
Lingkungannya banyak ditinggali oleh anak-anak muda tanggung.
Banyak anak muda dari the Jak, fans Persija Jakarta dan Viking, fans Persib Bandung tinggal di Duri Pulo.
Mereka pun hidup berkelompok dan mudah sekali bentrok.
Aksi tawuran kedua pihak itu selalu pecah di wilayah Duri Pulo itu.
"Di Duri Pulo itu unik, ada satu kampung tinggal pendukung the Jak dan Viking, bentrok mulu. Tawuran seperti minum obat. Sehari bisa tiga kali," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (2/10/2019).
Satukan Anak Muda Lewat Acara Musik Reggae
Jengah dengan kondisi itu, Angga berinisiatif menghapus citra buruk yang tersemat pada nama Duri Pulo.
Ia berkeinginan memutus rantai permusuhan antar anak muda di kampungnya itu.