Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto memastikan tidak akan mentolerir apabila ada premanisme dengan embel-embel pengolalaan parkir oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas).
Dia akan menindak tegas siapapun yang berani melakukan pelanggaran hukum.
Pernyataan ini menyusul adanya insiden kisruh pengelolaan lahan parkir oleh sejumlah ormas di salah satu minimarket di Bekasi, Jawa Barat.
Bahkan, video aksi unjuk rasa ormas tersebut yang menuntut penguasaan lahan parkir sempat viral di media sosial.
"Kita akan tindak tegas segala bentuk premanisme dalam bentuk apapun," kata Suyudi saat dihubungi, Rabu (6/11/2019).
Untuk kasus kisruh pengolalaan parkir di Bekasi, dia menyatakan, pihaknya tengah menyelidiki dugaan pelanggaran hukum terkait surat izin pengelolaan parkir.
Pasalnya, ormas itu berdalih memiliki surat tugas dari Pemkot Bekasi untuk mengelola parkir di minimarket.
"Saat ini masih kita dalami," ungkapnya.
Sejauh ini, Suyudi menyatakan pengaduan kasus terkait adanya pengelolaan parkir yang dikuasai oleh ormas hanya baru terjadi di Bekasi.
Dia belum memastikan ada kejadian serupa di daerah lain. "Sementara ini belum ada (kejadian serupa didaerah lain)," pungkasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi video viral yang memperlihatkan aksi unjuk rasa aliansi organisasi masyarakat (ormas) menuntut pengelolaan parkir minimarket.
Baca: Mendagri Tito Karnavian Bereaksi soal Ormas Ambil Jatah Parkir, Ini Kata Wali Kota Bekasi
Video itu terjadi di salah satu minimarket di Jalan Narogong Siliwangi, Rawalumbu, Kota Bekasi beberapa waktu lalu.
"Ingin meluruskan persoalan medsos (media sosial) yang mengarahkan bahwa Kota Bekasi sekarang tidak aman, kota preman," kata Rahmat di Kantor Pemkot Bekasi, Senin, (4/11/2019).