Seharusnya, sekolah menyadari pentingnya alat keselamatan agar dapat mengantisipasi adanya musim lebih besar lagi.
"Paling tidak APAR itu di semua lantai ada. Dan semua ruangan harusnya dilengkapi apalagi ada di lab komputer. Ini berlaku untuk semua sekolah. Harusnya ketika teman-teman pemadam kebakaran menyampaikan saran-saran teknis paling tidak didengarkan dan diikuti," tegas dia.
Parahnya lagi, akses masuk ke lokasi juga cukup sulit karena berada di kawasan pemukiman padat penduduk.
• Doa Bersama Keluarga, Teman dan Alumni Jenguk Korban Kebakaran SMK Yadika 6 di RSUD Koja
• Rumah Jadi MCK di Karet Tengsin Dibongkar Satpol PP, Aset Langsung Diambil Alih Pemprov DKI
Hal ini juga yang menyulitkan proses pemadaman petugas.
"Akses masuk ke lokasi berdasarkan teman-teman di lapangan agak sulit banyak portal dan yang parkir sembarangan sehingga menyulitkan pemadam kebakaran ke lokasi," ujarnya.
Ketika ditanya soal penyebab kebakaran, Aceng belum dapat berbicara secara detail. Menurut dia, proses penyelidikan penyebab kebakaran ada pada ranah kepolisian. Tetapi, dia menjamin tidak ada jatuh korban jiwa dalam kejadian itu apalagi korban terjebak saat kebakaran melanda.
"Sudah clear semua, anggota juga sudah sisir semua," paparnya.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Damkar Kota Bekasi Sebut Bangunan SMK Yadika 6 Tidak Memenuhi Standar Keselamatan