TRIBUNNEWS.COM - Pakar Tata Kota, Yayat Supriyatna menyampaikan jika lokasi penggusuran Sunter, Jakarta Utara akan menjadi saluran untuk mempercepat atau jalan potong membawa air dari sungai ke Danau Sunter.
Menurutnya, Danau Sunter seperti kolam retensi atau penahanan untuk menampung sistem pembuangan dari sekitarnya.
Sebelumnya warga Sunter Jaya tempat tinggalnya digusur oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara pada Kamis (14/11/2019) lalu.
Lokasi penggusuran tersebut terletak di Jalan Sunter Agung Perkasa 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Sebenarnya Danau Sunter itu seperti kolam retensi, untuk penampungan sebagian sistem pembuangan yang ada di sekitarnya," ungkapnya, di lokasi penggusuran, Senin (18/11/2019), mengutip tayangan YouTube KOMPASTV.
Yayat Supriyatna mengungkapkan, dalam area penggusuran tersebut ada simpul yang menghubungkan antara sistem jaringan dengan drainase (saluran air) utama.
Diketahui, ada sungai yang membelah wilayah Sunter, dari by pass sampai ke wilayah Kemayoran.
Sehingga air khususnya pada musim penghujan bisa melewati area yang akan dijadikan sebagai penghubung tersebut.
Sebelumnya area tersebut dijadikan pemukiman sehingga saluran tertutup dan tidak lagi berfungsi.
Menurutnya, saluran air akhirnya terkunci dan tidak berfungsi karena saluran air dibuang ke jalur utama.
"Sebagian saluran itu dibuang ke jalur utama, tapi menjadi pertanyaan saat banyak saluran mati karena terkunci," ujarnya.
"Dia bisa optimal menyalurkan air pada saat musim penghujan, apalagi sebentar lagi musim penghujan," lanjutnya.
Yayan menambahkan, sebelum musim penghujan tiba, saat ini air di Danau Sunter sudah meluap ke jalan.
"Dalam musim kemarau saja kita lihat fakta di depan, itu muka air dengan muka jalan sudah hampir sama, sehingga jalan Sunter akan cepat tergenang," jelasnya.