Baca: Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku
"Ada beberapa ciri khas khusus misalnya keterbatasan kemampuan komunikasi atau membina hubungan interpersonal yang bersangkutan ini juga memiliki perasaan frustasi atas kejadian yang dialami sebelumnya," terang Kasandra.
Psikolog Kasandra Putranto menyebut pelaku tidak ada intensi yang menyasar kepada korban perempuan
"Hanya kebetulan saja korbannya perempuan," tambahnya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Sabtu (16/11/2019).
Kasus penyiraman air keras sudah terjadi tiga kali di kawasan Jakarta Barat dalam 10 hari.
Pada Rabu (6/11/2019), dua siswi SMP Kebon Jeruk menjadi korban penyiraman air keras dan satu siswi menderita luka bakar serius.
Baca: Pelaku Penyiraman Air Keras Jakarta Barat Pernah Alami Kecelakaan, Ingin Orang Lain juga Menderita
Berikutnya, pada Jumat (8/11/2019) malam, yang menjadi korban adalah seorang penjual sayur keliling di wilayah Meruya.
Kini korban diketahui tak bisa mencari nafkah lantaran luka bakar yang diderita akibat siraman air keras.
Kejadian penyiraman air keras kembali terulang pada Jumat (15/11/2019) siang, kali ini korbannya 5 pelajar SMP.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)