TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggul NCICD yang roboh di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, dikhawatirkan pekerja di pelabuhan itu.
Dengan robohnya tanggul, pekerja dalam pelabuhan khawatir air laut bisa masuk melalui celah dari tanggul dan mengalir deras sampai ke tempat usaha di sana.
"Yang ditakutin kalo air pasang masuk kemari," kata Ahmad (24), sekuriti salah satu tempat usaha di PPSNZ Muara Baru, Rabu (4/12/2019).
Ahmad khawatir air laut bisa masuk ke dalam kantornya yang berdekatan dengan gardu listrik bertegangan tinggi.
"Di sini pun ada tegangan listrik ditakutin ada hal-hal yang tidak enak lah," ucap dia.
Ahmad sendiri sudah bekerja di dalam PPSNZ Muara Baru sejak 6 bulan belakangan.
Selama ini, menurut dia, meskipun ada tanggul, air laut pasang bisa masuk sampai ke tempat usaha di dalam pelabuhan itu.
Air pasang yang masuk hingga ke kantor Ahmad ketinggiannya semata kaki orang dewasa.
Yang dikhawatirkan, setelah tanggul roboh, ketinggian air pasang yang masuk hingga ke kantornya bisa bertambah.
"Kemarin-kemarin juga, walaupun sudah ada tanggul. Cuman takutnya air masuk tambah banyak," kata Ahmad.
Adapun peristiwa robohnya tanggul terjadi kemarin, Selasa (3/12/2019).
Pengerjaan tanggul merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tanggul NCICD di Muara Baru Rubuh, Air Laut Hampir Tutupi Seluruhnya
Tanggul proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, rubuh.