Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaiman mengatakan, masih ada dua RW yang tergenang banjir.
Menurutnya, banjir di kawasan itu mulai surut sejak Kamis (2/1/2020) pukul 03.00 WIB.
"Sudah turun (banjir), sebagian besar turun, tinggal 2 RW yang masih kebanjiran, RW 3 dan 4," kata Agus di kawasan Cipinang Melayu, Kamis (2/1/2020).
Agus Sulaiman mengatakan, baju layak pakai yang tersedia di posko pengungsian di Masjid Universitas Borobudur tak mencukupi kebutuhan para pengungsi.
Sehingga para pengungsi banjir di kawasan Cipinang Melayu membutuhkan bantuan berupa baju layak pakai.
"Mungkin ada beberapa pakaian layak pakai yang kurang karena kondisi rumah terendam dan pakaian banyak yang tidak sempat dibawa," ungkap Agus, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/1/2020).
Seorang warga, Legiah mengaku tak mendapatkan pakaian layak pakai.
Ia mengatakan, para pengungsi biasanya berebut untuk mendapatkan pakaian yang disediakan di posko pengungsian.
Selain itu, Legiah mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barang di rumahnya.
Bahkan, dia baru menyelamatkan ijazah milik anaknya pada Kamis pagi.
"Saya enggak bawa apa-apa, baju aja enggak. Kemarin cuma (baju) atasan saja yang dibawa," katanya.
"Di sini enggak dapat apa-apa, enggak kebagian mulu (pakaian yang dibagikan)," ungkap Legiah.
Sementara itu, warga Kalimalang juga mengungsi di Posko Universitas Borobudur bersama warga Cipinang Melayu, dan dari wilayah Jakarta Timur lainnya.
Data yang tercatat sampai Kamis (2/1/2020), posko ini sudah menerima 265 KK, 926 jiwa, 467 pria, dan 459 perempuan.