Yuda Tirta selaku Ketua Kampung Siaga Bencana mengatakan, ia dan timnya sudah menerima pengungsi di Posko Universitas Borobudur ini sejak pukul 10.00 WIB kemarin.
Ia mengungkapkan, warga akan terus berada di posko pengungsian sampai daerahnya dinyatakan bebas genangan air.
"Kami masih akan di sini sampai semua daerah dinyatakan bebas dari genangan," kata Yuda Tirta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/1/2020).
"Karena di RT 4 RW 4 Jl. Nurul Iman masih ada genangan," jelasnya.
Ia mengatakan, kebutuhan makanan dan obat-obatan yang telah diberikan Dinsos, Dinkes, Mensos, dan TNI sejauh ini cukup.
Namun, ia bersama warga Jakarta Timur masih membutuhkan alat pembersih rumah setelah banjir.
"Yang kurang untuk saat ini kebutuhan pascabanjir, seperti karbol, sapu, pel untuk warga bersihin rumah mereka," ujar Tirta.
Sementara, seorang pengungsi, Jamila (29) mengatakan, selimut di Posko Universitas Borobudur masih kurang.
"Kalau untuk makanan memang cukup, enggak kurang sama sekali."
"Tapi kalau mau tidur selimut masih kurang," ujar Jamila.
Jamila yang sudah mengungsi sejak kemarin pukul 16.00 WIB ini mengatakan, pengungsian baru dibuka kemarin siang.
Sementara banjir sudah memasuki rumahnya sejak pukul 03.00 WIB.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Tia Astuti)