TRIBUNNEWS.COM - Gedung lima lantai di Jalan Brigjen Katamso, Kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, roboh pada Senin (6/1/2020).
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pastikan tidak ada korban tertimbun di dalam gedung yang ambruk di Slipi.
Meski demikian, Basarnas tetap melakukan asesmen di luar, untuk memastikan tidak ada korban tertimbun dalam gedung.
"Jadi kita punya engineering, Damkar maupun dari Basarnas mengatakan tidak aman," ujar Direktur Operasional Basarnas Pusat, Brigjen Budi Purnama dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube MetroTV News, Senin (6/1/2020).
"Kita akan lakukan asesmen dari luar, hanya untuk meyakinkan saja di dalam betul-betul sudah tidak ada lagi korban manusia," tambahnya.
Asesmen di lakukan di luar karena kondisi gedung sudah lapuk dan basah.
"Ya tidak aman kita lihat sendiri bangunannya, tulang-tulangnya tidak menyambung satu sama lain pada gedung ini," ujar Budi.
"Kelihatan betonnya sudah lapuk dan basah," tambahnya.
Basarnas menyebut, ada delapan orang yang berada di dalam gedung saat kejadian terjadi.
"Ada delapan, yang tiga evakuasi mandiri, yang lima kita evakuasi. Selebihnya ada di luar gedung," kata Budi.
Gedung Roboh di Slipi, Basarnas Sebut Terjadi Rembesan Air yang Sebabkan Pelapukan Dinding Bangunan
Petugas Basarnas, Rifan menyebut gedung lima lantai tersebut ambruk akibat sumbatan di saluran pembuangan.
Rifan menyebut, pada dinding gedung tersebut sudah terjadi penyerapan air yang sangat berlebihan.
"Posisi dinding gedung ini sendiri itu sudah terjadinya penyerapan air yang sangat berlebihan," ujar Rifan dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVOneNews, Senin (6/1/2020).