TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirut Pusat Pengelola Kemayoran Medi Kristianto menyatakan, PPK Kemayoran dan Kementerian PUPR telah merumuskan upaya jangka pendek, menengah dan panjang agar tidak terjadi banjir kembali di underpass timur saat terjadi hujan lebat.
Upaya jangka pendeknya adalah melakukan normalisasi drainase oleh 100 tenaga kebersihan yang dibantu personil dan alat berat oleh pemkot Jakarta Utara dan Jakarat Pusat yang dimulai Selasa 7 Febr 2020 dan seterusnya.
PPK Kemayoran akan melakukan pengecekan terhadap semua hunian di sekitar underpass timur, tentang sistem penampungan dan pembuangan airnya.
"Minggu depan akan dimulai review sistem dan kapasitas drainase Kemayoran oleh Puslitbang Air dan Pengerukan Danau, Rawa di Utan Kemayoran oleh Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR guna menambah daya tampung air pada saat hujan," kata Medi, Senin (10/2/2020).
Baca: Admin @TMCPoldaMetroJaya yang Salah Beri Informasi Soal Banjir Jakarta Sudah Diberi Teguran
Baca: Azas Tigor Nilai Anies Baswedan yang Politisasi Masalah Banjir, Minta Jokowi Segera Bertindak: Kacau
Baca: Pengamat Tata Kota Sebut Klaim Anies Baswedan soal Banjir Salah: Kita Enggak Ngerti, Belum Belajar
Sementara dalam jangka menengah dan panjang akan membagun rumah pompa, kolam penampungan air dan pompa di lokasi yang telah ditentukan.
"Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada PUPR, Pemerintah DKI jakarta yang bahu-membahu melakukan pengeringan underpass timur," tambah Medi.
Untuk mengeringkanya, melibatkan 100 personil mulai Kementerian PUPR, DKI, Koarmada 1 TNI AL dan PPK Kemayoran dan dikerahkan 20 pompa air.