TRIBUNNEWS.COM - Persaudaraan Alumni (PA) 212 beserta elemen masyarakat lainnya akan menggelar aksi di Istana Negara, Jumat (21/2/2020).
Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin mengklaim aksi 212 ini akan dihadiri ratusan ribu orang.
Unjuk rasa ini bertajuk 'Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI'.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan, pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi.
Hal ini disampaikan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar.
Menurut AKBP Fahri Siregar, rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan secara situasional, tergantung situasi dan kondisi di lapangan nantinya.
Berikut rekayasa lalu lintas yang disiapkan Ditlantas Polda Metro Jaya di sekitar Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat, dikutip dari Kompas.com.
1. Arus lalin dari Jl Veteran Raya yang akan ke Jl Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni.
2. Arus lalin dari Jl Martim yang akan menuju Jl Merut dibelokkan ke kanan ke Jl Perwira.
3. Arus lalin dari Jl Ridwan Rais yang akan menuju Jl Mersel diluruskan ke Jl Mertim.
4. Arus lalin dari Jl MH Thamrin yang akan menuju bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jl Kebon Sirih.
5. Arus lalin dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalin dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.
Baca: Novel Bamukmin: Hari Ini 100.000 Orang Akan Hadiri Aksi 212 Berantas Korupsi & Selamatkan NKRI
6. Arus lalin dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalin dari Jl Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jl Museum diluruskan ke Jl Abdul Muis dan lalu lintas dari Jl Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jl Museum diluruskan ke Jl Majapahit.
7. Arus lalin dari Jl Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jl Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jl Juanda dan arus lalu lintas dari Jl Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jl Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jl Gajah Mada.
Sementara itu untuk pengamanan terhadap aksi 212 ini, Polda Metro Jaya memastikan telah mempersiapkannya.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Huas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.
Pihaknya telah menerima informasi soal adanya aksi tersebut.
"Kami sudah terima pemberitahuan aksi kemarin. Dan sudah disiapkan pengamanannya," ujarnya, dikutip dari Wartakotalive.com.
Yusri menyebut pengamanan aksi 212 ini akan dilakukan Polres Jakarta Pusat dibantu oleh personel dari Polda Metro Jaya dan TNI.
Terkait jumlah personel yang diturunkan, Yustri belum dapat memastikannya, karena sangat fleksibel.
Namun ia mengaku pihaknya telah menyiapakn pengamanan yang memadai.
"Tergantung dari massa aksi yang datang. Nanti kita lihat saja," ujarnya.
"Kalau kita bilang pengamanan 10 ribu personel, dan yang datang cuma 20 orang kan enggak sesuai, enggak imbang banget," imbuhnya.
Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI
Diberitakan sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 beserta elemen masyarakat lainnya akan menggelar aksi di Istana Negara pada hari ini, Jumat (21/2/2020).
Rencananya aksi tersebut akan dilaksanakan setelah melakukan ibadah salat Jumat.
Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin mengeklaim aksi 212 ini akan dihadiri ratusan ribu orang.
"Insya Allah sekitar 100 ribu massa lebih," ujarnya.
Adapun satu di antara tuntutan dari aksi tersebut yakni keseriusan Ketua KPK, Firli Bahuri bersama komisioner lainnya dalam memberantas korupsi di Tanah Air.
Lebih lanjut, Novel Bamukmin menyinggung eks caleg PDIP yang menjadi buron KPK, Harun Masiku.
Baca: Rumah Ketua Umum PA 212 Dilempari Batu Orang Tak Dikenal, Tetangga Ungkap Pelaku 2 Orang
Pihaknya menuntut agar tersangka dari kasus dugaan suap PAW anggota DPR tersebut segera ditangkap.
Bahkan pihaknya tak segan-segan mendesak para komisioner KPK untuk mundur dari jabatannya jika tak dapat menangkap Harun Masiku.
"Tangkap Harun Masiku dan meminta pimpinan KPK untuk segera diganti kalau tidak bisa bertindak tegas terhadap mega korupsi," tegas Novel.
Tak hanya kasus Harun Masiku, pihaknya juga meminta KPK untuk segera mengusut kasus korupsi lainnya yang belum jelas penanganannya.
"Kita bisa meminta KPK ini bisa mengusut tuntas kasus Jiwasraya, Asabri, Pelindo dan sebagainya," kata Novel.
Sebab Novel Bamukmin mengatakan pihaknya menilai KPK saat ini semakin lemah sejak kepemimpinan Firli Cs. (Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.co/Rindi Nuris Velarosdela, Wartakotalive.com/Feryanto Hadi)