Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Tim Asistensi Komrah Bambang Hero Saharjo menemukan masih adanya material aspal yang menempel pada batu alam.
Ia pun menyebut, sisa material aspal itu merupakan salah satu gangguan pada cobblestone.
"Kita bisa saksikan itu masih membekas aspalnya. Jadi ada disturbance terhadap cobblestone di sini," ucapnya, Rabu (26/2/2020).
Fakta ini tentunya berbeda dengan klaim Pemprov DKI yang sebelumnya menyebut, pengaspalan yang dilakukan di atas cobllestone tak akan meninggalkan bekas.
"Kalau kemarin disampaikan semua mulus, ternyata tidak. Ini tidak semulus yang dinyatakan," ujarnya saat ditemui di kawaaan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Komisi Pengarah: Tak Semulus Yang Dikatakan
Uji coba pengaspalan yang akan digunakan untuk lintasan Formula E di kawasan Monas telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dalam uji coba tersebut, pengaspalan dilakukan di permukaan kawasan Monas yang terbuat dari batu alam atau cobblestone.
Adapun uji coba pengaspalan dilakukan pada Sabtu (22/2/2020) lalu dan dibongkar kembali pada Selasa (25/2/2020) kemarin.
Usai pembongkaran itu, Komisi Pengarah (Komrah) Pembangunan Kawasan Medan Merdeka mengutus tim asistensi untuk meneliti dampak kerusakan yang ditimbulkan dari proses uji coba pengaspalan itu.
Dari hasil pantauan tim asistensi, ditemukan masih adanya bekas aspal pada batu alam yang sebelumnya sempat ditutup.
Anggota Tim Asistensi Komrah Bambang Hero Saharjo mengatakan, material aspal itu masih menempel di sela-sela cobblestone.
Ia pun menyebut, sisa material aspal itu merupakan salah satu gangguan pada cobblestone.
"Kita bisa saksikan itu masih membekas aspalnya. Jadi ada disturbance terhadap cobblestone di sini," ucapnya, Rabu (26/2/2020).