Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, kondisi cobblestone yang sebelumnya dilapisi aspal memang berbeda dibandingkan dengan yang tidak dilapisi.
Sekilas terlihat pada bagian sela cobblestone yang sempat dilapisi aspal, warnanya cenderung lebih gelap.
Fakta ini tentunya berbeda dengan klaim Pemprov DKI yang sebelumnya menyebut, pengaspalan yang dilakukan di atas cobllestone tak akan meninggalkan bekas.
"Kalau kemarin disampaikan semua mulus, ternyata tidak. Ini tidak semulus yang dinyatakan," ujarnya saat ditemui di kawaaan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
• Detik-detik Mertua Dibunuh Menantu Karena Tak Dipinjami Rp 3 Juta, Korban Dicekik & Dipukul Gas LPG
• Mayat Pria Berusia 60 Tahun Ditemukan di Halte Pokja Wartawan Tangerang
Selain melakukan pengamatan, Tim Asistensi Komrah ini juga mengambil sampel sisa aspal yang masih menempel di cobblestone.
Analisis dari sampel ini kemudian akan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan akibat pengaspalan.
"Habis dari sini, kami akan membuat berita acara, kemudian sampel di bawa ke laboratorium ICBB (Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology)," kata Bambang.
Setelah dianalisis di laboratorium, Bambang menyebut, pihaknya akan langsung menyerahkan hasil penelitian itu kepada Komisi Pengarah.
Nantinya, komisi pengarah yang akan menindaklanjuti hasil penelitian dampak lingkungan yang dilakukan oleh tim asistensi ini.
"Kami sudah sampling, sudah analisis. Nanti hasilnya gimana, keputusan akhir di Komrah," tuturnya.