News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SMP Bunuh Bocah

Tak Sangka Anaknya Dibunuh Siswi SMP, Ayah Bocah 6 Tahun: Saya Ingin Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pemakaman korban pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 15 tahun di Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Kartono mengungkapkan, anaknya merupakan anak yang penurut, dan rajin berangkat mengaji.

"Anak saya ini nurut banget orangnya, suka ngaji, paling demen (suka) pakai baju muslim pakai kerudung. Tapi saya ikhlas," ungkapnya.

Ilustrasi film horor chucky dan TKP pembunuhan bocah oleh remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat (Kolase dari www.mezcotoyz.com dan TribunJakarta)

Motif Pembunuhan

Pelaku diketahui sering menonton film horor yang menginspirasinya untuk melakukan pembunuhan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut, satu diantara film yang sering ditonton oleh NF yakni Chucky.

Film tersebut diketahui mengisahkan tentang boneka pembunuh.

"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky."

"Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri, dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Baca: Meski Cerdas, Anak ABG yang Bunuh Bocah 5 Tahun Rupanya Sering Siksa Binatang: Tusuk Katak Hidup

Baca: Kasus Remaja Bunuh Bocah, Politisi PKB Minta KPI Evaluasi Film Horor dan Kekerasan di Televisi

Ia mengungkapkan, pelaku menyerahkan diri ke polisi dan kooperatif dalam menjalani pemeriksaan.

Pelaku mengaku mempunyai hasrat untuk membunuh orang dan sudah tak terbendung lagi keinginannya itu.

Sehingga, NF membunuh korban yang saat itu sedang berada di rumah.

"Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari ini dia sudah tidak bisa menahan lagi," ungkap Yusri.

Sosok horor tokoh idola siswi SMP pembunuh bocah 6 tahun, 13 gambar perempuan sedih diselidiki. (Tribun Jakarta - Warta Kota)

Yusri menyampaikan, NF telah ditahan di lembaga Pembinaan Khusus Anak, Cinere, Jakarta Selatan.

Alasan tersebut berdasarkan aturan bagi pelaku yang masih di bawah umur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini