TRIBUNNEWS.COM - Polres Metro Jakarta Pusat kembali memeriksa kejiwaan dari siswi SMP berinisial NF (15) yang membunuh bocah berinisial APA (6).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro menyampaikan, tersangka kembali dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/3/2020).
Pihaknya meminta bantuan dokter dan psikiater untuk memeriksa psikologis bocah yang tega membunuh tetangganya itu.
"Iya, dia dibawa ke sana (RS Kramat Jati) untuk diperiksa dokter dan psikater soal kejiwaannya," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin.
Hasil dari pemeriksaan tersebut, akan diketahui beberapa hari kemudian.
Nantinya, pihak kepolisian akan menggunakan hasil tersebut sebagai bahan penyidikan.
"Masih menunggu hasilnya, itu untuk bahan penyidikan lanjutan," jelasnya.
Namun, Susatyo belum bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan kejiwaan NF diketahui.
Baca: Remaja Pembunuh Bocah 6 Tahun Dikenal Pendiam, Tetangga Ungkap Kebiasaan Pelaku Berubah sejak SMP
Baca: Sempat Syok, Ini Respon Bijak Ayah Bocah 5 Tahun Saat Ibu Kandung Pelaku Pembunuhan Minta Ini
Baca: Arti Coretan Siswi SMP Pembunuh Bocah Diungkap Psikolog, Penuh Kemarahan, Kata Soal Ayah Disorot
Sebelumnya, NF telah diperiksa di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2020).
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, untuk mengetahui kondisi kejiwaannya, tersangka diperiksa selama berjam-jam.
"Iya, karena kan pemeriksaan psikologis, dokternya ada di sana," ujar Heru, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Heru menyampaikan, hasil dari pemeriksaan NF tersebut tak bisa langsung diketahui.
Selain pemeriksaan kejiwaan, NF juga akan dilihat perilaku kesehariannya.
Orangtua NF Diperiksa Polisi
Pihak kepolisian telah memerika orangtua dari NF, untuk mengetahui keseharian dari pelaku.
Pemeriksaan tersebut untuk melengkapi penyidikan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswi SMP kelas 3 itu.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, polisi mencecar sejumlah pertanyaan terkait kebiasaan pelaku di rumah.
"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu.
"Nanti hasilnya untuk melengkapi bahan penyidikan kami," jelasnya.
Baca: Lihat Gambar Remaja Pembunuh Bocah, Psikolog Forensik Sebut Kecerdasan: Saya Bisa Pastikan Satu Hal
Baca: Hari Ini, Siswi SMP Pembunuh Bocah Kembali Diperiksa Dokter Psikologi di RS Polri Kramat Jati
Baca: Ayah Bocah 6 Tahun Tak Curiga Anaknya Dibunuh Siswi SMP: Enggak Sangka, Sudah Lama Bertetangga
Mengenai adanya saksi lain seperti pihak sekolah pelaku dan temannya, Susatyo menyebut belum diperlukan.
Pihaknya kini tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.
"Sementara ini (keterangan guru dan teman sekolah) belum diperlukan ya" kata Susatyo.
Pelaku Hobi Menggambar
AKBP Susatyo Purnomo mengungkapkan, remaja yang menjadi pelaku pembunuhan bocah berusia 6 tahun, sering menggambar perempuan yang bersedih.
Polisi menemukan 13 gambar dari pelaku di lembaran kertas HVS berwarna putih.
Pelaku juga menggambar tokoh Slender Man dan ditambahkan tentakel seperti gurita.
Diketahui, Slender Man berasal dari meme internet yang muncul pertama kali di forum Something Awful oleh pengguna Eric Knudsen dengan nama Victor Surge pada 2019 lalu.
Karakter tersebut juga diketahui suka menculik atau melukai orang, terutama anak-anak ini.
"Dia memang senang menonton film horor, kekerasan dan sebagainya."
"Tokoh favoritnya Slender Man," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu.
Menurutnya, NF mempunyai kegemaran menggambar sejak kecil.
Baca: Siswi SMP yang Bunuh Bocah Ternyata Tinggal Bersama Ibu Tiri, Pakar : Ada Rasa Sakit Dipaksa Tahan
Baca: Penuh Emosi, Ini Gambar Siswi SMP Pembunuh Bocah, Pesan Kebencian untuk Ayah Ditulis Berkali-kali
Baca: Remaja Bunuh Bocah di Jakpus, Pakar Psikologi Ungkap Tingkat Kecerdasan Pelaku: Di Atas Rata-rata
Pelaku juga sering mencurahkan isi hatinya melalui tulisan dan gambar yang ia buat.
"Dari kecil pelaku memang hobi gambar, dia juga sering curhat lewat gambar dan tulisan," ungkapnya.
Pihaknya akan meminta bantuan dari psikolog untuk mengetahui makna dari gambar yang dibuat oleh NF tersebut.
"Terkait data pendukung, seperti gambar, tulisan, dan lainnya itu ada ahlinya sendiri yang akan membaca," ujarnya.
"Kami hanya mengungkap fakta cara menghilangkan nyawa itu seperti apa," imbuh Susatyo.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Singgih Wiryono) (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat/Dionisius Arya Bima Suci)