TRIBUNNEWS.COM - Sosok NF (15) remaja SMP yang nekat membunuh tetangganya, bocah berinisial APA (6), masih menjadi sorotan.
Terlebih dengan tulisan-tulisan curhatannya yang bernada suram, juga disertai dengan gambar-gambar kelam.
Hal tersebut pun diungkap oleh Psikolog Mellissa Grace, dilansir dari laman YouTube MOP Channel, Selasa (10/3/2020).
Pihaknya menyoroti soal tulisan "I will always love you, who? unkown" (saya akan mencintai kamu. siapa? nggak tau).
Melissa berujar kemungkinan pelaku selama ini membutuhkan kasih sayang.
Dan banyak juga ungkapan kekecewaan dengan figur ayah, termasuk tulisan "please dad don't make me mad".
"Namun ini kan persepsi anak apakah yang itu terjadi sesungguhnya atau tidak kita nggak tau, kita nggak bisa langsung judge juga soal hubungan ayah dan anak ini," lanjutnya.
Termasuk tulisan "my dad is my crush, i want to leave my dad or my dad is death", disoroti Melissa Grace.
Dari kata 'crush' pihaknya menyebut kemungkinan ada perasaan ambivalen pelaku kepada sang ayah.
"Jadi perasaan ambivalen itu adalah nggak cuma satu perasaannya, nggak cuman benci aja, juga ada perasaan benci tapi cinta."
Sementara itu NF pun sempat mengupdate statusnya di sosial media.
Disebutkan status sosial media yang diunggahnya setelah menghabisi nyawa bocah malang tersebut bernada tanpa tekanan dan penyesalan.
Melissa menyebut pelaku yang masih remaja termasuk dala fase pencarian jati diri.
Baca: Sudjiwo Tedjo Malah Salahkan Pendidikan dan Tata Kota soal ABG Bunuh Bocah: Yang Kotor Pikiran Kita
"Remaja itu secara umum prosesnya sedang mencari jati diri, pengen coba banyak hal, trial and error, di masa ini masa pembentukan idenitas diri, apakah dia baik atau buruk," terangnya.
Melissa juga menyebut soal kondisi orang tua yang bercerai, walaupun diterangkannya hal tersebut bukan menjadi stigma, namun bisa menjadi faktor dalam kasus tersebut.
"Jadi di rumah gimana, ada temennya nggak dia, kalau dia lagi sedih dia curhatnya ke siapa, kalau dia lagi stres dia ngomongnya ke siapa"," imbuhnya.
Sebagai manusia, alnjutnya, pasti membutuhkan koneksi dengan orang lain.
Namun apabila dia tidak mendapatkan hal tersebut, media sosial lah yang digunakannya untuk membuat suatu hubungan dengan orang lain.
Diketahui NF sempat menuliskan update di sosial media, mulai dari status 'Pak Pol nya baik hehe', 'Saya pelakunya..Borgol saya pak..(emoji)'.
Bahkan terdapat tulisan yan diunggahnya berbunyi 'Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku banyak warga mencarinya..pak rw selaku polisi dan pak rt yang memriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari mereka yang menemukannya..tak ada satupun yang tau aku pelakunya. Oke besok siap berserah diri'.
Melissa menyebut aksi pelaku mengunggah status di sosmed ini adalah cara untuk membuat koneksi dengan orang lain.
"Pertanyaannya adalah kenapa dia berusaha membuat koneksi dengan orang lain namun dengan cara yang tidak lazim, atau tidak biasa, ada apa di rumahnya?"
"Menurut saya itu yang perlu dicari datanya," lanjutnya.
Psikolog Melissa Grace juga mengatakan, melalui gambar-gambar yang dibuat oleh pelaku pembunuhan, pihaknya mengatakan NF adalah pribadi yang mengalami kesedihan.
Baca: Periksa Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Dokter Kejiwaan Ungkap Respon Pelaku saat Berdialog
"Namun dalam hal ini bisa jadi benar atau tidak akurat, karena berdasarkan data di sini saja," katanya.
Pihakya menyebut ada gambaran kesedihan yang teramat sangat, karena gambarnya konsisten yang dibuat oleh NF.
Diberitakan sebelumnya, Melissa Grace menyebut remaja berinisial NF (15) yang membunuh teman sekaligus tetangganya, APA (6) berpotensi mengidap sociopath.
Hal itu diungkapkan Melissa Grace dalam tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne (8/3/2020).
Baca: Siswi SMP Pembunuh Bocah 5 Tahun Kembali Diperiksa Kejiwaannya Hari Ini
Dalam tayangan tersebut, Melissa Grace menyoroti perasaan pelaku yang mengaku puas dan tidak merasa bersalah setelah melakukan pembunuhan.
Melissa Grace mengungkapkan, perasaan tidak bersalah itu merupakan ciri utama seseorang yang mengidap conduct disorder, dilansir dari TribunJakarta.com.
Perlu diketahui conduct disorder yakni pola perilaku pada seseorang yang dilakukan secara berulang, dan perilaku yang ditunjukan itu tidak sesuai dengan nilai kebenaran yang dianut oleh masyarakat atau atau tidak sesuai dengan norma sosial untuk rata-rata seusianya.
Apabila dibiarkan, Melissa Grace mengatakan, perilaku conduct disorder ini akan memicu sang anak mengidap sociopath di usia dewasa.
Diketahui sociopath ini merupakan perilaku antisosial yang ditunjukan dengan kurangnya empati terhadap orang lain.
Seperti diberitakan sebelumnya kasus pembunuhan yang menewaskan seorang bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat Kamis (5/3/2020) membuat gempar masyarakat.
Lantaran aksi pembunuhan keji tersebut dilakukan oleh seorang gadis SMP berusia 15 tahun.
Diketahui NF pelaku pembunuhan sang bocah yang berinisial APA, melakukan aksi kejinya di kediamannya.
Bahkan para tetangga pun tak percaya dengam aksi NF, sosok gadis yang dikenal pendiam tersebut.
Yang membuat gempar lagi adalah, seiring dengan pengusutan kasus tersebut, polisi juga menemukan lembar-lembar kertas curahan hati sang pelaku.
Isinya pun berisi tulisan-tulisan bernada kelam, disertai dengan gambar-gambar yang mengerikan.
Berikut fakta dari sosol pembunuh bocah 6 tahun, dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Laporkan sendiri perbuatan kejinya
Tak langsung berangkat sekolah, NF (15) pergi ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.
Dilansir TribunJakarta.com, Ia mengaku telah melakukan pembunuhan kepada temannya yang masih berusia 6 tahun.
Hal itu sontak membuat geger jajaran kepolisian sektor Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (6/3/2020) pagi.
Hingga akhirnya pengakuan NF terbukti, Polres Jakarta Pusat menemukan sesosok mayat di lemarinya dalam kondisi terikat.
Tak hanya pihak kepolisian, warga sekitar kediaman NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pun kaget adanya kejadian tersebut.
Para tetangga bahkan tak percaya, NF tega membunuh temannya yang masih bocah berinisial APA.
Padahal teman atau korbannya ini masih bertetangga dengan NF.
2. Membunuh Terinspirasi dari Film Horor
Baca: FAKTA Remaja SMP Bunuh Bocah 6 Tahun: Mengaku Tak Menyesal hingga Misteri Buku Catatan Pelaku
Dilansir Kompas.com, NF mengaku kepada polisi bahwa ia terinspirasi adegan dalam sebuah film.
NF nekat membunuh korban yang kala it berkunjung ke rumah tersangka.
Lantas NF menyuruh korban mengambil mainan yang ada di bak mandi.
Namun tubuh korban diangkat tersangka dan ditenggelamkan ke dalam bak mandi selama 5 menit.
Tak berhenti sampai di situ, tersangka NF juga mencekik leher korban. Setelah korban lemas, korban pun diikat dan dimasukan ke dalam lemari.
Tersangka awalnya berniat untuk membuang jenazah korban, namun niat tersebut diurungkan dan tetap disimpan di dalam lemari.
"Setelah (korban) lemas, baru dibawa naik ke atas, didudukan. Karena (korban) mengeluarkan darah, lalu disumpal pakai tisu dan diikat. Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto.
3. Curhat Mengerikan
Seiring dengan perkembangan kasus, polisi pun menemukan buku harian tersangka.
Kaget, buku harian tersebut berisikan soal tulisan-tulisan bernada kelam, disertai dengan gambar-gambar mengerikan.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan ada 13 kertas berisi hasil gambar NF.
"Total ada tiga belas, nih. Ini gambar dia semua," kata Susatyo dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca: Soal Remaja Bunuh Bocah, Tika Bisono Ungkap Kemungkinan sang Ibu Pilih Kasih: Emosional Mati Rasa
Dari 13 kertas, gambar didominasi wajah perempuan yang sedang sedih.
Ada juga gambar yang paling disukai NF adalah tokoh Slender Man.
Slender Man adalah karakter fiksi yang berasal dari meme internet yang muncul pertama kali di forum Something Awful oleh pengguna Eric Knudsen dengan nama Victor Surge pada tahun 2009.
Slender Man digambarkan sebagai sosok pria tanpa wajah.
"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," kata Susatyo.
Lalu ada gambar perempuan berambut pendek yang pada bagian tubuhnya terikat tali.
Dalam gambar tersebut ada tulisan keep calm and give me torture (tetap tenang dan beri aku siksaan).
"Di sini ada korban terikat, kemudian dimasukkan ke dalam lemari, yang bersangkutan juga pernah menggambar (perempuan diikat tali)," jelas Susatyo.
"Kami juga menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," sambungnya.
Tak hanya itu rupanya NF juga menuliskan pesan bernada kebencian untuk sang ayah di sebuah buku, dan juga papan tulis.
"Tomorrow I will try to laugh see my dad is death gone forever (Besok aku akan mencoba tertawa melihat ayahku mati selamanya)," di antara tulisan curhatannya.
4. NF Mengaku Tak Menyesal Membunuh Bocah 5 Tahun tersebut
Diberitakan Tribunnews.com, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto menyampaikan pelaku mengaku sadar saat melakukan tindakan tersebut dan tak menyesalinya.
Hal itu berdasarkan dari hasil pemeriksaan sementara NF.
"Ini masih dalam pendalaman karena ini sedikit unik."
"Si pelaku ini dengan sadar diri dia menyatakan telah membunuh dan menyatakan tidak menyesalinya, bahkan merasa puas," kata Heru.
5. Dikenal Pendiam, namun Berprestasi
NF dikenal warga sebagai sosok remaja yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.
"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke dalam rumah," ucap Yuli (45) tetangga NF saat ditemui pewarta, Jumat (6/3/2020).
Hal itu juga diakui oleh ketua RT setempat, Sofyan.
Dilansir TribunJakarta.com, Sofyan menyebut NF hampir tak pernah terlihat ke luar rumah.
"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," kata Sofyan.
Meski dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan sebayanya, Sofyan menyebut, NF sosok yang cerdas dan berprestasi.
Dikatakannya, NF bahkan sering memenangkan lomba tenis meja.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Indah Aprilin Cahyani) (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah/Siti Nawiroh/Muji Lestari)