"Mereka itu enggak ada takut-takutnya, bahkan sampai ada ya satu dokter duduk di sebelah kita satu kasur."
"Sampai aku tanya dokter, 'kamu enggak takut sama aku?' tapi dia bilang enggak gitu,” kata ST.
Senada dengan ST, MD mengaku mendapat energi sangat positif selama dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
Sebelumnya mereka kompak tidak mengetahui apa itu RSPI Sulianti Saroso.
"Enggak tahu, tapi setelah saya cari tahu sejarah RSPI itu bagus banget," cerita MD.
"Aku percaya ibu Sulianti Saroso ini energinya baik banget dan turun ke seluruh tenaga medis."
"Itu kalau kita mencet tombol microphone nanti dijawab sama perawatnya "iya ibu sayang" sampai segitunya,” MD menambahkan.
ST kembali menimpali, tak jarang dirinya depresi hingga tak kuasa menahan air matanya selama menjalani perawatan di ruang isolasi.
Namun, tenaga medis di RSPI Sulianti Saroso pun langsung datang dan mencoba menenangkannya.
"Setiap tenaga medis masuk itu kalau ngeliat aku nangis, dia langsung care banget ngelus-ngelus aku," aku ST.
"Bahkan kalau aku sesak sampai pijitin aku, mereka enggak takut. Bahkan sampai ganti baju saja aku dibantuin mereka."
"Diseka badan aku pakai tisu basah karena aku kan sempat gak boleh mandi," bebernya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Tiga Pasien Sembuh Corona: Nangis 20 Menit Ketika Ganti Infus Sampai Tukang AC Ikut Tenangkan