TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kota Bekasi mulai melakukan rapid test virus corona (Covid-19) atau pemeriksaan cepat pada hari ini, Rabu (25/3/2020).
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan, pemeriksaan cepat hari ini dilakukan dengan dua cara.
Baca: Kata RSUP Persahabatan tentang Kabar Perawatnya Diusir dari Indekos Karena Tangani Pasien Covid-19
Yakni pemeriksaan massal yang digelar Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi dan pola door to door.
Rahmat Effendi mengatakan, pemeriksaan cepat yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi diperuntukkan bagi para pekerja medis yang berada di Kota Bekasi.
"Jumlah mereka (pekerja medis) ada 365 ternasuk petugas kecamatan, mereka pagi ini dilakukan tes di Stadion Patriot, sebelum nanti dilepas ke rumah-rumah warga yang sudah terdata," kata Rahmat.
Rahmat menjelaskan, pemeriksaan massal di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi hari ini sekaligus sebagai simulasi bagi para petugas medis yang nanti akan diterjunkan melakukan tes Covid-19 ke rumah warga.
"Ini sekaligus orientasi bagi mereka dilapangan, di orang per orang nanti (door to door) yang kita turunkan adalah analisi, dia yang ambil darahnya, tentunya ada dua orang pembantu di tim kesehatan, jadi tiga orang dalam satu titik," paparnya.
Dia menjelaskan, dalam proses tes Covid-19 ke rumah-rumah door to door, petugas tetap akan menggunakan alat pelindung diri lengkap.
"Kita tes ambil darah lalu diuji menggunakan alat, jika positif akan kita lakukan tindakan, tapi kalau yang negatif akan kita umumkan," tegas dia.
Pria yang akrab disapa Pepen menargerkan, proses tes cepat door too door dapat rampung besok sebelum jam 12 siang.
"Mudah-mudahan hari ini hingga besok pagi sebelum jam 12 sudah selesai, sisanya yang dites adalah mereka-mereka yang bekerja sering berinterkasi dengan masyarakat,' tegas dia.
Pemeriksaan massal yang digelar untuk tenaga medis
Rapid test atau pemeriksaan cepat Virus Corona alias Covid-19 digelar di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, Rabu (25/3/2020).
Pemeriksaan cepat di Stadion Patriot hari ini dikhususkan untuk tenaga medis.
Pantauan Wartakotalive di lokasi, sejumlah petugas medis seperti perawat, dokter, dan lainnya berdatangan ke area stadion.
Baca: Terkini, Sudah 17 Negara Lockdown Warganya Demi Cegah Sebaran Virus Corona
Baca: Satu Pasien Dalam Pengawasan Terkait Covid-19 di Tangerang Meninggal, Dinkes Beri Penjelasan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, ada sekitar 300 tenaga medis yang diperiksa di Stadion Patriot Bekasi.
"Kalau tenaga medis kita di Puskesmas ada 165, total 300 itu dengan tenaga medis lainnya," kata Rahmat Effendi kepada awak media di Stadion Patriot Bekasi, Rabu (25/3/2020).
Rahmat Effendi menjelaskan, rapid test yang dilakukan oleh tenaga medis sebagai langkah awal, karena mereka merupakan garda terdepan.
Tak hanya itu, tenaga medis itu juga yang akan melakukan pengecekan atau rapid test secara door to door ke masyarakat yang sesuai kriteria.
"Jadi harus dipastikan kesehatan mereka (tenaga medis) dahulu sebelum lakukan pengecekan ke masyarakat," jelas Rahmat Effendi.
Rahmat Effendi menyebut, pihaknya mendapatkan 2.000 alat rapid test dari Pemprov Jawa Barat.
Alat ini nanti digunakan untuk pemeriksaan Corona atau Covid-19 kepada sejumlah kriteria.
Seperti, 50 orang terdekat pasien positif, Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) beserta 50 orang terdekat.
Lalu, tenaga medis, camat lurah se-Kota Bekasi, aparatur Pemkot, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Bekasi, ulama, pendeta, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan wartawan.
"Untuk yang ODP dan PDP tesnya kita pisahkan tidak di stadion, tapi door to door kita sambangi ke rumahnya atau dilakukan di rumah sakit," imbuhnya.
Rahmat Effendi menyebut, akurasi pemeriksaan cepat ini mencapai 70 persen.
Metode tes menggunakan pengecekan darah maupun PCR (Polymerase Chain Reaction) atau pengambilan dahak.
"Jadi dipastikan tidak terjadi kerumunan, di stadion ini hanya untuk pengecekan hasil tes."
"Hasilnya kita kumpulin di sini. Nanti yang negatif kita kasih via online, tapi yang positif kita datengin."
"Kita ambil, kalau bisa diisolasi masuk di tahap satu, tahap dua ya rencana pemkot mengisolasi yang positif," paparnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menjelaskan dua kelompok yang menjadi prioritas dalam pemeriksaan metode rapid test Covid-19.
Prioritas pertama, kata Yurianto, mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien yang sudah terkonfirmasi positif Virus Corona.
"Kita sudah menentukan kebijakan pertama, pemeriksaan cepat akan kita laksanakan kepada kontak dekat kasus positif yang sudah terkonfirmasi dan dirawat di rumah sakit."
"Atau, kasus konfirmasi positif yang harus dilaksanakan isolasi rumah."
"Maka bagian dari penelusuran terhadap kontak keluarga yang tinggal serumah dengan pasien itu harus kita periksa semuanya," katanya melalui siaran langsung YouTube BNPB, Selasa (24/3/2020).
Selain itu, Yurianto menyebut, semua anggota keluarga pasien positif Virus Corona juga akan diperiksa.
Bahkan, pemeriksaan juga dilakukan kepada rekan kerja pasien positif Virus corona, jika memiliki riwayat sempat bekerja.
"Lingkungan kerja yang juga memiliki kemungkinan kontak dekat, maka kita juga melakukan pemeriksaan di tempat dia bekerja, ini prioritas yang pertama," ucapnya.
Baca: Pemerintah Bakal Karantina 81 TKI yang Dideportasi dari Malaysia
Baca: 3 Skenario Pemerintah soal Mudik Terkait Pencegahan Sebaran Covid-19: Ada Usulan Pelarangan
Prioritas kedua, lanjut Yurianto, adalah tenaga medis yang melakukan pelayanan terkait Virus Corona.
Bahkan, petugas front office rumah sakit juga akan diperiksa dan menjadi prioritas rapid rest.
"Kita melakukan pemeriksaan kepada semua tentang kesehatan yang kemudian terkait layanan dengan Covid-19."
"Ini harus kita periksa, termasuk front office rumah sakit juga kita lakukan pemeriksaan, karena kita tahu bahwa mereka adalah kelompok yang sensitif untuk rentan terinfeksi Covid-19," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Door To Door Tes Cepat Covid-19 di Kota Bekasi Libatkan 365 Petugas